
Babak Baru Skandal Saham Adani Group, PM India Ikut Terseret

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga miliarder India, Adani, yang memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, diam-diam menginvestasikan ratusan juta dolar ke pasar saham India dan membeli sahamnya sendiri.
Hal ini terungkap dari sebuah dokumen yang diterbitkan oleh firma riset keuangan New York Hindenburg pada Januari lalu. Laporan itu menuduh Grup Adani melakukan penipuan terbesar dalam sejarah perusahaan.
Mereka menuduh telah terjadi manipulasi saham dan penipuan akuntansi, dan penggunaan perusahaan luar negeri yang tidak jelas untuk membeli sahamnya sendiri, sehingga berkontribusi pada penilaian pasar sangat tinggi terhadap konglomerat tersebut, yang mencapai puncaknya sebesar US$288 miliar pada 2022.
Grup Adani membantah klaim Hindenburg, yang pada awalnya menghapus US$100 miliar dari nilai pasar konglomerat tersebut dan membuat Gautam Adani menempati posisi utama dalam daftar orang kaya dunia.
Pada saat itu, Grup Adani menyebut penelitian tersebut sebagai serangan yang diperhitungkan terhadap India dan terhadap independensi, integritas, dan kualitas institusi India.
Namun dokumen-dokumen baru yang diperoleh oleh Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP), dan dibagikan kepada The Guardian dan Financial Times, untuk pertama kalinya mengungkapkan rincian operasi lepas pantai dan dirahasiakan di Mauritius.
Operasi ini tampaknya dikendalikan oleh rekan Adani dan diduga digunakan untuk menopang harga saham grup perusahaannya dari 2013 hingga 2018. Hingga saat ini, jaringan lepas pantai ini masih belum bisa ditembus.
Menurut catatan keuangan luar negeri yang dilihat, rekanan keluarga Adani mungkin telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengakuisisi saham di perusahaan Grup Adani secara diam-diam.
Hal ini dilakukan selama pertumbuhan pesat perusahaan yang menjadi salah satu bisnis terbesar dan terkuat di India.
Pada 2022, pendirinya, Gautam Adani, telah menjadi orang terkaya di India dan orang terkaya ketiga di dunia, dengan kekayaan lebih dari US$120 miliar atau setara Rp1.828 triliun.
Catatan tersebut juga tampaknya memberikan bukti kuat mengenai peran berpengaruh yang diduga dimainkan oleh kakak laki-laki Adani, Vinod, dalam operasi rahasia lepas pantai tersebut. Grup Adani mengatakan Vinod Adani tidak memiliki peran dalam urusan perusahaan.
Dalam dokumen tersebut, dua rekan dekat Vinod Adani disebutkan sebagai penerima manfaat tunggal dari perusahaan luar negeri yang menjadi tempat aliran dana tersebut. Selain itu, catatan keuangan dan wawancara menunjukkan bahwa investasi pada saham Adani dari dua dana yang berbasis di Mauritius diawasi oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Dubai, yang dijalankan oleh seorang karyawan terkenal Vinod Adani.
Pengungkapan ini dapat mempunyai implikasi politik yang signifikan bagi Modi, yang hubungannya dengan Gautam Adani telah berlangsung selama 20 tahun.
Sejak laporan Hindenburg diterbitkan, Modi menghadapi pertanyaan sulit tentang sifat kemitraannya dengan Gautam Adani dan tuduhan perlakuan istimewa terhadap Grup Adani.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger PM India Modi Terseret Skandal Keuangan Adani Group