Internasional

Geger Kudeta Baru di Negeri Kaya Minyak, Presiden Ditahan

sef, CNBC Indonesia
Kamis, 31/08/2023 07:59 WIB
Foto: Kudeta Gabon (REUTERS/GABON 1ERE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kudeta kembali terjadi di negara dunia. Kali ini terjadi di negara kaya minyak dan menyebabkan sang presiden yang akan berkuasa ketiga kalinya ditahan.

Rabu, perwira militer di Gabon melakukan pemberontakan guna merebut kekuasaan pemerintah. Sang Presiden, Ali Bongo, kini menjadi tahanan rumah.

Kejadian berlangsung setelah badan pemilu negara Afrika Tengah itu mengumumkan Bongo telah memenangkan masa jabatan ketiga kalinya, Sabtu. Para perwira mengatakan bahwa hasil pemilu dibatalkan, menutup perbatasan dan membubarkan lembaga-lembaga negara.


Para jenderal pun telah menunjuk pemimpin sementara Gabon. Jenderal Brice Oligui Nguema, mantan kepala pengawal presiden akan menjadi pemimpin sementara dan telah diumumkan di televisi nasional.

Mengutip Reuters, ratusan orang merayakan kudeta itu di jalan-jalan ibu kota, Libreville. Meski demikian, PBB, Uni Eropa dan Prancis- antan penguasa Gabon- mengutuk keras kudeta.

"Saya melakukan unjuk rasa hari ini karena saya gembira," kata Jules Lebigui, seorang pengangguran berusia 27 tahun yang bergabung dengan massa di Libreville.

"Setelah hampir 60 tahun, Bongo kehilangan kekuasaannya," tambahnya.

Kudeta militer di Gabon menandai kedelapan kalinya peristiwa semacam ini terjadi di Afrika Barat dan Tengah sejak tahun 2020. Ini terjadi selling beberapa bulan setelah kudeta di Niger.

Perwira militer juga telah merebut kekuasaan di Mali, Guinea, Burkina Faso dan Chad. Barat menyebut kudeta menghapus kemajuan demokrasi sejak tahun 1990 dan meningkatkan kekhawatiran di antara kekuatan asing yang mempunyai kepentingan strategis di wilayah tersebut.

Perlu diketahui kekuasaan keluarga Bongo sudah lebih dari setengah Abad di Gabon. Ia berkuasa sejak 2009, setelah kematian ayahnya Omar yang memerintah sehak 1967.

Para penentangnya mengatakan keluarga tersebut tidak berbuat banyak dalam membagi kekayaan minyak dan pertambangan negara tersebut kepada 2,3 juta penduduknya. Negara tersebut menghadapi krisis kelembagaan, politik, ekonomi, sosial yang parah dan makin menjadi sesak 2018.

Bongo sendiri mengajukan banding melalui pernyataan video kepada sekutu asing. Ia meminta mereka untuk berbicara atas nama dia dan keluarganya ke militer.

Diketahui, putra Bong, Noureddin Bongo Valentin juga telah ditangkap. Ia dituduh melakukan korupsi dan makar.

Gabon memproduksi sekitar 200.000 barel minyak per hari. Sebagian besar ladang minyak semakin menipis dan dikelola perusahaan internasional seperti TotalEnergies Perancis dan Perenco.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OPEC+ Sepakat Tambah Produksi Minyak 548.000 BPH Mulai Agustus