Wow! 27% Minyak Pertamina dari Lapangan Luar Negeri
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) membeberkan bahwa sebesar 27% produksi minyak mentah Pertamina tahun 2022 lalu berasal dari lapangan minyak luar negeri.
Hal itu seperti yang dikatakan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Dia menyebutkan bahwa upaya Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dalam negeri dengan mengeksplorasi lapangan minyak luar negeri untuk bisa dimanfaatkan dalam negeri.
"Kami akuisisi beberapa blok migas yang sudah produksi untuk menambah pasokan nanti datanya bisa kami perlihatkan kontribusi dari overseas ini main tinggi tahun lalu 27% crude kita dari overseas, dalam negeri ini sudah menurun maka ini kita tingkatkan," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Dia menyebutkan hal itu dilakukan lantaran lapangan migas dalam negeri yang mana dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan produksi. Sehingga Pertamina melebarkan sayap pada blok migas luar negeri untuk menjaga ketahanan energi dalam negeri.
"Target lifting migas dari tahun ke tahun mengalami penurunan karena mature field (lapangan migas tua) yang dikelola dengan tugas untuk menjaga ketahanan energi nasional maka Pertamina melakukan upaya lain selain meningkatkan produksi dalam negeri," tambahnya.
Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) tercatat sudah menguasai hasil produksi migas di dalam negeri mencapai 50%-an. Penguasaan produksi migas nasional oleh Pertamina didorong oleh banyaknya wilayah kerja (WK) migas di Indonesia yang saat ini dikuasai oleh BUMN migas pelat merah ini.
Tercatat, sampai pada semester I-2022 produksi migas Pertamina mengalami kenaikan yang signifikan. Dari yang sebelumnya hanya 850 ribu miliar barel oil equivalent per day (mboepd) menjadi 965 ribu mboepd.
"Akhir tahun ditargetkan menjadi 1 juta mboepd," terang Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati dalam acara Satu Tahun Alih Kelola WK Rokan, Senin (8/8/2022).
Nicke mengatakan, untuk capaian kinerja produksi Pertamina secara keseluruhan 68% minyak domestik berasal dari Subholding Upstream Pertamina, sementara 32%-nya adalah gas. "Jadi 50% migas nasional sudah dari Pertamina," terang Nicke.
(pgr/pgr)