
Jadi Incaran, Dunia Semarak Buka Potensi Pengembangan Gas

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan peran gas dalam transisi energi cukup penting. Hal tersebut menyusul sifat gas yang dinilai lebih bersih dibandingkan energi fosil lainnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa energi saat ini bukan lagi sebatas kepada sebuah komoditas. Lebih dari itu, banyak negara mengangkat isu energy security atau ketersediaan, energy affordability atau keterjangkauan, dan energy security atau ketahanan sebagai prioritas utama.
"Kemudian gas sebagai transisi energi, sehingga diperkirakan kebutuhan gas meningkat tajam berkurangnya energi lain. Terutama batu bara dan minyak oleh karena itu unlock gas di berbagai dunia marak," kata Dwi dalam Rapat Dengarkan Pendapat (RDP) bersama Baleg DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Di sisi lain, Dwi juga menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai target komposisi Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) dalam bauran energi akan terus mengalami peningkatan. Misalnya yang saat ini dari 14% menjadi 31% pada tahun 2050.
Meskipun dalam bauran ini minyak mengalami penurunan, namun secara volume justru akan meningkat. Begitu juga dengan peran gas, yang saat ini sangat dibutuhkan sebagai jembatan menuju ke penggunaan energi bersih.
"Demikian juga dengan gas sehingga energi fosil, meskipun ada EBT Indonesia masih butuh upaya upaya untuk unlock potensi yang saat ini belum jadi produksi," tambahnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak Bumi RI Sulit Terpompa, Ternyata Ini Biang Masalahnya