India Siap Larang Ekspor Gula, RI Bakal Kena Bencana?

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
30 August 2023 16:45
Frans Marganda Tabunan
Foto: Frans Marganda Tabunan

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (ID Food) Frans Marganda Tambunan mengungkapkan rencana perusahaan yang diharapkan bisa jadi strategi mengantisipasi kebijakan India yang akan melarang ekspor gula.

"Untuk mengantisipasi India setop ekspor, sampai semester tahun depan, kami selaku Holding Pangan menyiapkan beberapa strategi. Kami punya 3 perusahaan gula yang berkontribusi kurang lebih 12% terhadap kontribusi gula nasional. Tahun ini kami targetkan produksi gula nasional 300.000 ton," kata Frans dalam BUMN Performance Report 2023 CNBC Indonesia, Rabu (30/8/2023).

"Untuk mengatasi kelangkaan, kami mulai membangun buffer stock agar nanti pascamusim giling selesai di Oktober-November. Kami rencana memiliki buffer stock kurang lebih 100-200 ribu ton. Yang akan kami kirim sampai awal tahun depan," tambahnya.

Seperti diketahui, Indonesia masih harus mengimpor gula, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun industri. Impor dalam bentuk gula mentah (raw sugar) oleh industri swasta dan BUMN, serta gula konsumsi yang hanya bisa dilakukan oleh BUMN.

Salah satu sumber impor gula Indonesia adalah India, dengan porsi sekitar 30%.

Pada 24 AgustusĀ 2023 lalu, Reuters melansir, India akan menutup keran ekspor gula mulai bulan Oktober 2023. Menyusul kekhawatiran penurunan produktivitas akibat berkurangnya curah hujan.

"Memang kita untuk gula belum swasembada, masih butuh dari luar. Namun tetap butuh penguatan domestik dengan penguatan stok lewat off taker petani dan pabrik kita. Saya yakin sampai akhir tahun stok gula kita masih aman," katanya.

"Yang kita perlu antisipasi di awal tahun, kuartal I. Selain tak ada produksi lagi, Lebaran tahun depan datang lebih awal. Ini harus kita antisipasi supaya gejolak harga komoditas menjelang Lebaran yang kita lihat setiap tahun sama, bisa kita antisipasi," ujar Frans.

Dengan kebijakan India itu, lanjutnya, Indonesia bisa beralih ke Brasil. Sebab, jelasnya, Thailand yang juga salah satu sumber impor gula Indonesia, dikabarkan tak memiliki stok cukup besar.

"Yang memungkinkan adalah Brasil. Tantangannya apa? Brasil ke Indonesia shipping time cukup lama, butuh waktu 4-5 minggu," katanya.

"Persiapan harus lebih cepat dibandingkan impor dari India atau Thailand agar produk yang kita impor bisa datang tepat waktu. Karena importasi ada batas waktu yang harus kita tepati sesuai izin impor yang ditentukan pemerintah," ujar Frans.

Apalagi, dia menambahkan, pemerintah berencana akan mengimpor gula untuk cadangan pangan tahun ini.

"Kami siap untuk membantu pemerintah melakukan penugasan itu untuk mendatangkan gula dari luar negeri. Yang kita lihat kemungkinan sumbernya dari Brasil," ungkapnya.

"Dan, kami pastikan baik produksi dalam dan luar negeri, kami akan jual sesuai aturan pemerintah. Maksimum Rp14.500 per kg sampai di konsumen," pungkas Frans.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Gak Cuma Gula, ID Food Bakal Kurangi Impor Garam

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular