
Nah Lho! DPR Sebut 20% Saham Vale di Publik RI 'Palsu'

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi bikin heboh di DPR, ia membongkar bahwa saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebanyak 20% yang ada di publik Indonesia rupanya sebagian besar masih dimiliki oleh pihak asing.
Yang mengejutkan, bahwa kepemilikan asing tersebut memiliki afiliasi dengan pemegang saham Vale Indonesia yakni Sumitomo.
"Kami ambil data di bursa yang dimiliki publik 400-an sekian, mayoritas sekitar 11% masih milik asing dan asing yang kita telusuri terafiliasi dengan Dapen Sumitomo. Kami ingin menegaskan, ini 20% masih palsu-palsu seolah ini punya Indonesia, padahal bukan ini masih mereka juga pakai cara lain," ungkap Bambang Hariyadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Plt Dirjen Minerba Kementerian ESDM, MIND ID serta Manajemen Vale Indonesia, Selasa (29/8/2023).
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek Juni 2023, komposisi pemegang saham PT Vale Indonesia sebagai berikut: Vale Canada Limited 43,79%, MIND ID 20%, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. 15,03%, Masyarakat/Publik 21,18% (2,10 miliar lembar saham), terdiri dari: - Pemodal asing 59,47% - Pemodal nasional 40,53%.
"Saya sindir pakai cangkang mereka sendiri. Ini seolah-olah 34% (divestasi ke MIND ID) paling besar. Sebenarnya mereka masih paling besar, mereka kongsian Sumitomo dengan Vale, kami biasa voting akal-akalan ini kami bisa baca seolah-olah porsi MIND ID paling besar mereka pasti koalisi dengan Sumitomo, jadi kita ingin tegaskan bahwa akal-akal ini jangan sampai kita terkecoh," ungkap Bambang.
Sebagaimana diketahui, Vale Indonesia memiliki kewajiban divestasi saham sebagai syarat perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada tahun 2025. Informasi yang terbaru Vale Indonesia akan memberikan 14% sahamnya kepada MIND ID. Namun, pelepasan divestasi tersebut belum diputuskan, lantaran MIND ID meminta ingin menjadi pengendali dari Vale Indonesia.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Divestasi Vale, Bos MIND ID: Kita Harus Jadi Pengendali
