
Bukan 34%, Segini Minimal Saham Vale yang Dikuasai MIND ID

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai besaran saham yang seharusnya dimiliki oleh Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID di PT Vale Indonesia Tbk (INCO) minimal sebesar 43%.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Hariyadi. Dia menyebutkan bahwa rencana divestasi Vale yang dikabarkan hanya 14% dalam waktu dekat ini belum cukup untuk membuat Pemerintah Indonesia menjadi pengendali Vale.
Terlebih, divestasi saham PT Vale Indonesia ini juga merupakan salah satu syarat perusahaan untuk bisa memperpanjang masa operasional yang akan berakhir pada 2025 mendatang. Kontrak Karya (KK) PT Vale Indonesia akan berakhir pada Desember 2025. Jika operasional diperpanjang, maka status kontrak karya akan diubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) di mana salah satu ketentuannya yaitu perusahaan harus melakukan divestasi sahamnya minimal 51% kepada pihak Indonesia.
"Kami sudah diskusi dengan teman-teman. Mungkin ya, saham pemerintah setidak-tidaknya saham pemerintah itu 43%, minimal. 43% itu kita sudah bisa jadi pemilik saham pengendali," jelas Bambang saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (29/8/2023).
Dia mengatakan bahwa pihaknya mendorong MIND ID untuk bisa mengambil porsi lebih dalam divestasi Vale. Dia menilai, dengan porsi divestasi yang ditawarkan saat ini sebesar 14% masih jauh untuk pemerintah bisa menjadi pengendali keuangan perusahaan.
Seperti diketahui, saat ini MIND ID hanya menguasai 20% saham di PT Vale Indonesia. Bila tambahannya hanya 14%, maka artinya MIND ID hanya memegang 34% saham Vale.
"Kita berharap Vale juga bisa diambil (oleh Indonesia). Masa kita mau dibagi cuma 14%. Kalau 14%, total saham pemerintah hanya 34%. Masih jauh (untuk menjadi pengendali perusahaan)," ujar Bambang.
Dia menyebutkan pihaknya mendorong MIND ID melalui pemerintah untuk bisa memiliki saham pengendali Vale agar bisa konsolidasi keuangan perusahaan oleh Indonesia.
"Saya selalu menyatakan bahwa simpulan Rapat Kerja bersama Menteri ESDM (Arifin Tasrif) masa sidang sebelumnya sudah menyepakati bahwa pemerintah harus mendorong MIND ID dalam hal ini perwakilan badan usahanya untuk menjadi saham pengendali agar bisa konsolidasi keuangan dan operasional. Karena kalau hanya 34% nggak bakal bisa," tandasnya.
Di lain sisi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan keputusan akhir mengenai pelepasan saham milik PT Vale Indonesia ke MIND ID sudah mulai mengerucut.
Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan proses negosiasi divestasi saham PT Vale Indonesia masih terus berlangsung. Adapun saat ini pemerintah dalam posisi menunggu penawaran harga dari Vale.
"Masih menunggu tawaran dari mereka, tawaran harga divestasi itu," kata Wafid saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (28/8/2023).
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso sempat membeberkan proses akuisisi saham Vale saat ini masih dalam proses. Namun, ia memastikan saham Vale yang akan dialihkan ke Holding Tambang bisa lebih dari 14%.
"Nggak 14%. Belum tentu. Masih dinegosiasi," kata dia saat ditemui di Jakarta, Senin (14/8/2023).
Di samping itu, Hendi juga optimistis dengan aksi korporasi yang dilakukan MIND ID tersebut, pihaknya akan menjadi pengendali keuangan dan operasional di PT Vale Indonesia.
"Kita harus jadi pengendali. Itu sudah mandatnya pemerintah," tambah Hendi.
Awalnya Vale hanya akan melepas saham 11% kepada MIND ID. Ini terkait dengan kewajiban divestasi 51% saham Vale kepada Indonesia, sebelum Vale mengajukan perpanjangan kontrak yang akan berakhir pada 2025 mendatang. Namun terjadi proses negosiasi di mana kabar dari Kementerian ESDM menyebutkan divestasi saham Vale kemungkinan besar bertambah menjadi 14%.
Sebagai informasi, komposisi pemegang saham PT Vale Indonesia per Juni 2023 sebagai berikut:
1. Vale Canada Limited 43,79% (4,35 miliar lembar saham).
2. MIND ID 20% (1,98 miliar lembar saham).
3. Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. 15,03% (1,49 miliar lembar saham).
4. Masyarakat/Publik 21,18% (2,10 miliar lembar saham), terdiri dari:
- Pemodal asing 59,47% (1,25 miliar lembar saham)
- Pemodal nasional 40,53% (852,8 juta lembar saham).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! BUMN MIND ID Kuasai 34% Saham Vale Indonesia (INCO)
