Gencar Ekspansi, PIS Incar Pasar Baru dan Tambah Kapal

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) PT Pertamina (Persero), telah mencapai hasil transformasi yang memuaskan. Sepanjang Semester I-2023, PIS mencetak laba US$ 138,5 juta atau naik 93% (yoy) atau mencapai 63,7% dari target RKAP 2023.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Wisnu Medan Santoso mengatakan peningkatan kinerja ditopang oleh keberhasilan transformasi bisnis dan perluasan pasar. Perusahaan juga melakukan penambahan kapal raksasa baru sebagai upaya ekspansi.
Dia mengungkap, sepanjang 2022-2023, pihaknya sudah melakukan investasi sebanyak 5 kapal baru, terdiri dari kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) bernama Pertamina Gas 'Amaryllis, 2 kapal medium range chemical, dan 2 kapal small gas carrier. Yang terbaru, PIS akan mendatangkan kapal small chemical.
"Jadi kita secara aktif menambahkan aset dan membesarkan bisnis, dan mengembangkan network baru, kita buka kantor cabang baru di Dubai per Desember 2022. Serangkaian upaya ini yang bisa meningkatkan pendapatan dan juga bottom line kita," ujar Wisnu dalam BUMN Perfomance Report, Selasa (29/8/2023).
Adapun kontribusi utama dari pendapatan lewat kapal-kapal baru itu yakni pengangkutan bahan bakar dan LPG yang mencapai 80%. Di sisi lain, Wisnu menuturkan pihaknya juga mulai melakukan diversifikasi ke arah market non captive Pertamina Group.
"Tentu kapal-kapal unggulan ini menjadi ujung tombak dari kita untuk menangkap peluang market di sektor itu," jelas Wisnu.
Perusahaan menurutnya juga terus melihat perkembangan bisnis, terutama dalam fase transisi energi. Untuk itu, PIS memiliki profil investasi yang banyak dilakukan di kapal gas dan chemical.
"Kami lihat gas yang lebih dulu akan menggantikan BBM menjadi bahan bakar utama di Indonesia maupun di regional. Dan chemical menurut kami juga belum tergantikan karena walaupun dari sisi transportasi BBM sudah terganti EV, tapi kebutuhan chemical untuk produksi masih tetap ada, itu salah satu sektor yang juga kita akan kejar," tambahnya.
Hingga akhir tahun ini, Wisnu optimistis kinerja PIS bisa sesuai dengan target. Hal ini tercermin dari harga aset yang masih cenderung tinggi, serta ruang untuk melakukan pertumbuhan selektif.
"Itu yang kami lakukan secara cermat. Jadi peluang untuk tumbuh selalu ada, di sisi lain juga kita memiliki captive market volume yang cukup besar dari Pertamina Group, jadi itu memberikan comfort lebih untuk kita lebih agresif keluar. Jadi marketnya kita lihat sangat baik, even 2024 masih akan sangat bullish," terangnya.
Apalagi, sektor upstream dimana PIS mengambil peran besar di tanah air, kembali bergairah, terbukti banyak orang saat ini mulai kembali membicarakan blok Masela, proyek minyak dan gas bumi (migas) laut dalam (IDD), yang sebelumnya relatif tertinggal namun kembali dikebut.
Terkait pendanaan, PIS masih optimis hal ini masih terjaga dengan baik. Ini disebabkan oleh pengalihan aset dan saham Pertamina group yang membuat posisi pendanaan PIS terjaga dan masih bisa melakukan investasi baik untuk pertumbuhan maupun peremajaan.
Pihaknya juga mulai mengakses alternatif pendanaan lain, misalnya introduksi project financing serta melebarkan diversifikasi ke arah capital market, termasuk bond dan lain sebagainya.
"Mudah-mudahan growthnya menunjang dan bisa kita lakukan dalam waktu dekat. Tapi persiapan ke arah situ sudah kita lakukan, kita sudah melakukan kredit dan sustainability rating," pungkasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap Berlayar! PIS Targetkan Punya 130 Kapal di 2025
