
Wow, Pertamina Shipping Sudah Layani 50 Rute Internasional

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina saat ini terus melebarkan sayap bisnis di kancah internasional. Tercatat, sampai saat ini PIS sudah memiliki sebanyak 59 kapal dengan 50 rute internasional.
Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi mengatakan sejak awal mula PIS dibentuk, perusahaan ditantang oleh induk perusahaannya yakni PT Pertamina (Persero) untuk bisa bertumbuh secara agresif di dunia.
Yoki mengatakan dengan usaha yang dilakukan perusahaan selama ini, saat ini PIS sudah melakukan ekspansi bisnis sampai ke Singapura dan Dubai untuk bisa terus berinovasi menumbuhkan bisnis perusahaan.
"Sejak kami dibentuk sebagai subholding pada tahun 2020 kami di-challenge oleh induk usaha kami yaitu Pertamina untuk terus bertumbuh di luar bisnis Pertamina grup dan satu tahun terakhir kami agresif mengembangkan bisnis kami di internasional melalui anak usaha kami di Singapura dan Dubai," ujar Yoki saat malam penghargaan CNBC Indonesia Awards 2023, dikutip Kamis (14/12/2023).
Selain itu, Yoki mengatakan saat ini PIS berhasil mengoperasikan total sebanyak 59 kapal dengan 50 rute internasional yang berbeda. "Kami mengembangkan sayap kami di seluruh internasional dan saat ini ada 59 kapal yang kami operasikan khusus untuk internasional bisnis dan melayani 50 rute di seluruh dunia," tambahnya.
Dengan begitu, Yoki mengklaim dalam jangka panjang, PIS akan terus mengembangkan operasional kapalnya beserta ekspansi rute pelayaran kapal secara internasional sebagai strategi pertumbuhan perusahaan ke depannya. "Dan jangka panjang ini akan menjadi strategi pertumbuhan kami Pertamina international Shipping untuk terus mengembangkan bisnis," tandasnya.
Untuk diketahui, Pada 2019, PIS hanya melayani rute Houston - Veracrus - New Orlans Houston, rute Mexico - Houston - New Orlans, rute Singapura - Medan | Singapore - Kota Baru - Makasar - Bau Bau, dan rute Fujaira - Singapura.
Hingga 2022, rute sudah bertambah ke 18 negara termasuk Australia, Tiongkok, Bangladesh, India, Uni Emirates Arab (UEA), Saudi Arabia, Mesir, Afrika Selatan, Denmark, Portugal, dan Amerika Serikat (AS).
Rute bertambah menjadi 50 pada tahun ini dengan sejumlah penambahan seperti Chile, Tanzania, Swedia, Polandia, Jerman, Irlandia, Turki, dan Italia.
Ekspansi kargo dilakukan dengan melakukan diversifikasi jenis kargo yang diangkut. Tidak hanya minyak mentah dan gas, PIS juga berencana melayani pengiriman petrokimia, amonia, green coke, dry bulk, hidrogen, dan Floating Production Storage & Offloading (FPSO).
Aktivitas bisnis PIS didukung ratusan kapal. PIS kini mengoperasikan 869 kapal yang terdiri dari 95 owned vessel (kapal milik), 315 kapal sewa (chartered vessel), dan 459 kapal support (PTK).
Untuk semakin mengembangkan sayap di jalur internasional, PIS berencana menambah kapal milik menjadi 130 unit hingga 2025.
Tidak berhenti di situ, PIS juga memantapkan diri dengan go global dan membuka dua kantor cabang yakni di Singapura dan Dubai. PIS Singapore sudah berdiri di Singapura sejak 2018. Perusahaan kemudian melakukan re-branding menjadi PIS Asia Pacific pada Juli 2023.
Perusahaan memiliki sejumlah kapal andalan untuk mengembangkan bisnis di Asia Pasifik, termasuk VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime yang merupakan kapal tanker terbesar kebanggaan Indonesia. Kapal PIS AP melayani jalur pelayaran internasional yang meliputi kawasan Eropa, Timur Tengah, Asia, hingga Afrika.
PIS kemudian menancapkan kehadiran di kancah internasional dengan membuka kantor cabang di Timur Tengah. PIS, pada 23 Desember 2022, membuka kantor perwakilan di Dubai dengan membawa bendera PIS Middle East (PIS ME).
PIS di Timur Tengah akan mengincar pasar komoditas mentah. Kehadiran kantor cabang PIS Middle East pada 2022 sukses menjadi motor ekspansi bisnis Timur Tengah, Mediterania, dan Eropa.
Kehadiran PIS AP dan PIS Middle East terbukti bisa mendatangkan total 28 konsumen di luar Pertamina Group. Kehadiran kedua kantor tersebut juga terbukti bisa mendorong pertumbuhan non captive market hingga sebesar 23% di kuartal III-2023.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! 4 Kapal PIS Disewa Pemain Global Hingga US$ 49,3 Juta