Dibantah! Bahlil Pede Cadangan Nikel RI Masih Melimpah
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini cadangan nikel di dalam negeri masih cukup melimpah. Hal tersebut merespon pernyataan yang menyebutkan bahwa cadangan nikel RI tengah sekarat.
Menurut Bahlil, belum ada satu kajian teknis manapun yang menyatakan bahwa sisa umur cadangan nikel RI tinggal 15 tahun lagi. Apalagi kegiatan eksplorasi untuk menambah cadangan baru belum dilakukan.
"Jadi saya gak yakin 15 tahun. Masih banyak. Di Papua itu masih banyak nikel. Jadi saya pikir bahwa apa yang dikhawatirkan 15 tahun itu gak benar," ujar dia usai acara 'membangun ekosistem baterai kendaraan listrik' Selasa (29/8/2023).
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan moratorium smelter nikel baru nantinya hanya akan menyasar pada smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).
"Itu sekarang jumlahnya sudah sangat banyak, dari data kami jumlah udah hampir 97 proyek ya. Jadi ya tentu kita harus pertimbangkan segitu banyak apakah ada cadangan atau enggak ya," kata dia dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Rabu (23/8/2023).
Meski begitu, Agus memastikan pemerintah akan tetap membuka pembangunan smelter baru untuk jenis lainnya. Misalnya smelter nikel dengan teknologi hidrometalurgi atau yang dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
"Tidak diartikan bahwa seluruh smelter ditutup yang dihimbau oleh Pak Menteri adalah yang pirometalurgi tapi tidak hidrometalurgi. Hidrometalurgi kita tetap masih terbuka untuk itu," katanya.
Ia pun memperkirakan daya tahan cadangan nikel Indonesia hanya berada pada kisaran 10-15 tahun saja. Oleh sebab itu, kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru penting untuk segera dilakukan.
"Tadi sudah disampaikan bahwa cadangan diperkirakan antara 10 sampai 15 tahun hitungan dari Minerba mungkin 13 tahun lah pertengahan. Kira-kira seperti itu, itu yang harus kita lihat," tambah Agus.
(pgr/pgr)