
Ada Fenomena Kolam-Kolam Taman di Jakarta Mengering
Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan kolam-kolam di taman Jakarta mengalami kekeringan.

Seorang pekerja membersihkan kolam yang kering di kawasan Taman Meruya Ilir Jakarta, Senin (28/8/2023). Musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan kolam-kolam di taman Jakarta mengalami kekeringan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Taman Meruya Ilir memiliki beberapa kolam air saat ini semua kolam mengalami kekeringan hingga tumpukan pasir dan daun kering terlihat diarea kolam. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Menurut petugas kebersihan "air kolam biasannya untuk menampung air hujan, dari air kolam kita bisa menyiram semua tanaman yang ada di taman ini, selama musim kemarau berkepanjangan tak ada air disemua kolam, jadi tidak ada yang disiram semua tanamannya" ungkapnya saat berbincang dengan CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Taman Langsat di Kawasan Jakarta Selatan juga mengalami kekeringan, petugas kebersihan terlihat membersihkan daun-daun yang kering di sekitar kolam. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk mencegah semakin banyaknya tanaman dan kolam yang kering, pekerja dilokasi terus berupaya melakukan penyiraman. Namun, kondisi tampungan air irigasi juga mulai surut memuat para pekerja kesulitan melakukan penyiraman pada seluruh tanaman. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Beberapa warga terlihat beraktifitas diarea taman yang mengering. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kepala Badan Meteorologis, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bencana kekeringan yang merupakan dampak dari El Nino bakal mencapai puncaknya pada akhir Agustus ini. Menurut Dwikorita hal ini bakal membuat dampak dari El Nino semakin terasa di wilayah Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Intensitas fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia terbilang rendah. Sebab, Indonesia dikelilingi oleh laut. Berbeda dengan yang terjadi di negara lain seperti India, Thailand, dan Vietnam yang lebih parah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebagai gambaran, Dwikorita menyebut kekeringan yang terjadi di Indonesia bakal mirip dengan yang terjadi pada tahun 2019, namun tidak akan separah pada 2015. Sebab, saat itu fenomena El Nino diperparah dengan bencana kebakaran hutan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)