Ramalan Orang Dalam: Bisnis Ini Bakal Moncer di Tahun Politik

Maikel Jefriando, CNBC Indonesia
28 August 2023 08:20
Karyawan menyiapkan motor yang akan dibawa oleh konsumen di showroom penjualan sepeda motor listrik Uwinfly dikawasan Otista, Jakarta, Jumat, 26 November 2021. Pandangan negatif masyarakat Indonesia terhadap kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energi, perlahan mulai luntur. Hal ini bisa dilihat, dari mulai banyaknya jumlah sepeda motor berteknologi canggih itu yang terjual di Tanah Air. Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan, penjualan mobil dan motor listrik di Indonesia selama dua tahun terakhir menunjukkan kenaikan yang cukup besar. Berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kemenhub, per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7.526 unit dibandingkan tahun sebelumnya. 
Kepala Cabang Dealer Motor Uwin fly Wahyudi Amran mengatakan motor ini mengatakan penjualan motor listrik kurang lebih PO 2000 unit per bulan untuk jenis sepeda dan motor. "Untuk harga motor dijual dari Rp 9 juta sampai Rp 15 juta untuk tipe roda dua. Untuk tipe roda tiga paling tinggi Rp20 juta". Katanya saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia.

Meskipun masih jauh di bawah penjualan kendaraan dengan mesin konvensional, namun pencapaian itu menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam menggunakan kendaraan listrik. Sayangnya, sampai saat ini masih ada beberapa kendala yang membuat calon konsumen ragu untuk beralih ke mobil dan motor listrik. Seperti harga jualnya, harga baterai, dukungan purna jual, hingga ketersediaan infrastruktur.

Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan bahwa kegiatan riset dan inovasi pada kendaraan listrik dapat menjadi titik penting, untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia. Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya tiga tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka BRIN akan fokus pada tiga teknologi kunci yaitu teknologi motor, teknologi baterai dan teknologi charging station.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan Motor Listrik (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun politik menjadi tantangan besar bagi para pebisnis di dalam, maupun luar negeri. Ada yang anggap ini adalah berkah, namun juga tidak sedikit justru khawatir situasi tahun politik menjadi musibah bagi bisnisnya.

Dikutip dari Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2024, Senin (28/8/2023), pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap optimis ekonomi nasional akan tumbuh positif, bahkan di atas 5% pada tahun depan. Tepatnya adalah 5,2%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 2023 yang sebesar 5,1%.

Ada beberapa sektor yang akan menjadi pendorong utama perekonomian nasional. Simak proyeksi pemerintah berikut:

Manufaktur

Dari sisi produksi, sektor manufaktur diperkirakan masih akan melanjutkan tren ekspansi di tahun 2024. Penyelesaian pembangunan beberapa smelter tambang dan kawasan industri menjadi pendorong kinerja sektor manufaktur di tahun 2024. Sentimen bisnis pada sektor manufaktur Indonesia juga masih relatif positif.

Di sisi lain, sangat penting untuk terus menjaga perkembangan pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan untuk mendukung aktivitas sektor manufaktur dan juga terus mengantisipasi risiko gejolak ekonomi global.

Perdagangan Besar dan Eceran

Pada tahun 2024 sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor diperkirakan tumbuh lebih tinggi. Penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak yang berjalan lancar, aman, dan damai akan terus menjaga optimisme masyarakat untuk melakukan aktivitas perdagangan.

Selain itu, stabilitas kondisi politik akan menjaga peningkatan pasokan barang domestik. Masuknya Indonesia dalam kategori negara berpendapatan menengah atas memberikan dampak positif bagi pembelian kebutuhan sekunder seperti mobil dan sepeda motor.

Di sisi lain, membaiknya aktivitas perdagangan internasional di tahun 2024 juga berkontribusi positif dalam peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan.

Pertanian

Sektor pertanian di tahun 2024 diperkirakan tumbuh menguat. Peningkatan di sektor pertanian didorong oleh semakin besarnya dukungan Pemerintah bagi produk pertanian, baik yang akan dikonsumsi masyarakat, maupun yang akan menjadi bahan baku industri pengolahan.

Upaya peningkatan pertanian dalam negeri melalui food estate, subsidi pupuk, peningkatan produksi bahan pangan hewani untuk pencegahan stunting, serta program lainnya, diharapkan menjadi katalis pertumbuhan sektor pertanian.

Namun harus tetap diwaspadai downside risk, terutama yang berasal dari faktor cuaca dan penurunan harga komoditas khususnya sawit.

Pertambangan

Kinerja sektor pertambangan diharapkan menjadi pendorong sektor manufaktur terkait hilirisasi SDA di tahun 2024. Kebijakan larangan ekspor diharapkan mempercepat pembangunan smelter untuk komoditas mineral yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti bauksit dan tembaga.

Di sisi lain, kinerja produksi minyak dan gas ke depan masih akan menjadi tantangan bagi perekonomian nasional. Dinamika ketidakpastian perekonomian global masih akan memberikan dampak yang signifikan terhadap produksi migas dunia.

Konstruksi

Kinerja sektor konstruksi diperkirakan membaik di tahun 2024 sejalan dengan menggeliatnya investasi. Seiring dengan stabilitas kondisi politik terutama dalam menghadapi Pemilu 2024, sektor konstruksi diperkirakan akan kembali ekspansif. Selain itu, percepatan penyelesaian PSN khususnya IKN Nusantara, dan normalisasi harga komoditas juga diharapkan akan turut menopang pertumbuhan sektor konstruksi.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Kritik 4 Kebijakan Terakhir Jokowi, Ini Jawab Sri Mulyani

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular