Internasional

Intel AS Ramal Serangan Ukraina Gagal, Putin Bisa Pesta Pora

Thea Arbar, CNBC Indonesia
18 August 2023 22:00
A view shows residential buildings damaged by a Russian missile strike, amid Russia's attack on Ukraine, in Pokrovsk, Donetsk region, Ukraine August 8, 2023. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
Foto: REUTERS/VIACHESLAV RATYNSKYI

Jakarta, CNBC Indonesia - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) menilai bahwa serangan balasan Ukraina ke Rusia akan gagal mencapai kota utama Melitopol di sisi tenggara. Hal ini disampaikan oleh sumber-sumber yang akrab dengan ramalan rahasia tersebut.

Jika ramalan ini terbukti benar, artinya Kyiv tidak akan memenuhi tujuan utamanya, yakni memutuskan jembatan darat Rusia ke Krimea tahun ini.

Penilaian suram sendiri didasarkan pada kemahiran brutal Rusia dalam mempertahankan wilayah yang diduduki melalui phalanx ladang ranjau dan parit. Sehingga ada kemungkinan serangan balasan Ukraina yang bernilai puluhan miliar dolar senjata dan peralatan militer dari Barat gagal mencapai tujuannya.

Pejabat AS yang tak menyebut namanya mengatakan pasukan Ukraina, yang bergerak menuju Melitopol dari kota Robotyne lebih dari 50 mil jauhnya, akan tetap berada beberapa mil di luar kota.

Rob Lee, analis militer di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri, mengatakan jalan menuju Melitopol sendiri sangat menantang, dan bahkan merebut kembali kota-kota yang lebih dekat seperti Tokmak akan sulit.

"Rusia memiliki tiga garis pertahanan utama di sana dan kemudian memperkuat kota setelah itu," katanya, seperti dilaporkan The Washington Post, Kamis (17/8/2023).

"Ini bukan hanya pertanyaan tentang apakah Ukraina dapat menembus satu atau dua dari mereka, tetapi dapatkah mereka menembus ketiganya dan memiliki kekuatan yang cukup setelah melakukan gesekan untuk mencapai sesuatu yang lebih penting seperti mengambil Tokmak atau sesuatu yang lebih dari itu," lanjutnya.

A view shows a building destroyed during a Russian missile strike, amid Russia's attack on Ukraine, in Pokrovsk, Donetsk region, Ukraine August 7, 2023. Head of the Donetsk Regional Military Administration Pavlo Kyrylenko/Handout via REUTERS  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVESFoto: via REUTERS/PAVLO KYRYLENKO
A view shows a building destroyed during a Russian missile strike, amid Russia's attack on Ukraine, in Pokrovsk, Donetsk region, Ukraine August 7, 2023. Head of the Donetsk Regional Military Administration Pavlo Kyrylenko/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES

Melitopol sangat penting untuk serangan balik Ukraina karena dianggap sebagai pintu gerbang ke Krimea. Kota ini berada di persimpangan dua jalan raya penting dan jalur kereta api yang memungkinkan Rusia memindahkan personel dan peralatan militer dari semenanjung ke wilayah pendudukan lainnya di Ukraina selatan.

Dalam sebuah wawancara minggu ini, Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark A. Milley mengatakan bahwa AS memahami dengan jelas tugas sulit yang dihadapi Ukraina.

"Saya telah mengatakan beberapa bulan yang lalu bahwa serangan ini akan berlangsung lama, akan berdarah-darah dan akan lambat," katanya.

"Dan persis seperti itu: panjang, berdarah, dan lambat, dan ini adalah pertarungan yang sangat, sangat sulit," imbuhnya.

Meski tidak mencapai tujuannya, dia mencatat keberhasilan Kyiv dalam merendahkan pasukan Rusia.

"Rusia berada dalam kondisi yang cukup sulit. Mereka telah menderita sejumlah besar korban. Moral mereka tidak bagus," katanya.

Pejabat AS mengatakan Pentagon merekomendasikan berkali-kali agar Ukraina memusatkan sejumlah besar pasukan pada satu titik terobosan. Meskipun Ukraina memilih strategi yang berbeda, para pejabat mengatakan itu adalah keputusan Kyiv mengingat pengorbanan besar yang dilakukan pasukan Ukraina di medan perang.

Ukraina sendiri telah meluncurkan serangan balasan pada awal Juni dengan harapan dapat meniru keberhasilannya yang menakjubkan dalam serangan musim gugur lalu melalui wilayah Kharkiv.

Tetapi pada minggu pertama pertempuran, Ukraina menimbulkan korban besar terhadap pertahanan Rusia yang dipersiapkan dengan baik. Korban muncul meskipun Kyiv memiliki berbagai peralatan Barat yang baru diperoleh, termasuk Kendaraan Tempur Bradley AS, tank Leopard 2 buatan Jerman, dan kendaraan khusus pembersih ranjau.

Meski menelan korban, Ukraina memilih untuk membendung kerugian di medan perang dan beralih ke taktik mengandalkan unit yang lebih kecil untuk maju melintasi berbagai area di garis depan. Itu mengakibatkan Ukraina membuat keuntungan tambahan di berbagai kantong selama musim panas.

Kyiv baru-baru ini mendedikasikan lebih banyak cadangan ke depan, termasuk unit Stryker dan Challenger, tetapi belum menembus garis pertahanan utama Rusia.


(tfa/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular