Bos Buruh Blak-blakan 'Tantang' Capres 2024, Dukung Siapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan buruh ikut bersuara terkait pemilihan presiden (Pilpres) yang akan digelar saat Pemilu tahun 2024 nanti. Di mana, saat ini sejumlah nama sudah beredar dan disebut-sebut bakal jadi sosok yang akan bertarung di Pemilu tahun 2024 nanti. Yaitu, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Lalu siapa yang akan didukung buruh? Apakah akan bergantung pada hasil survei yang bertebaran terkait elektabilitas para capres tersebut?
"Soal sikap politik kita tentang pilihan capres kita akan cermat dan hati-hati, capres mana yang serius berkomitmen untuk salah satu amanat UUD negara kita, soal bahwa setiap warga negara berhak untuk penghidupan dan pekerjaan yang layak. Cita-cita ini jadi salah satu cita-cita dasar perjuangan kita," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi dalam keterangan video kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/8/2023).
Dia mengatakan, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam menentukan capres mana yang bakal didukung. Pertimbangan utamanya adalah kesejahteraan buruh, termasuk mendorong kehidupan layak bagi buruh dan keluarganya.
"Nah kita akan lihat bagaimana strategi capres-capres itu, misal soal pekerjaan layak, base-nya soal pendidikan, kita lihat gimana strategi mengelola pendidikan di Indonesia. Kita semua tau pendidikan kita masih mahal terutama untuk yang level kuliah," kata Ristandi.
"Pekerja kita buruh sangat sedikit yang menguliahkan anak-anak kita ke jenjang perguruan tinggi. Strategi apa supaya pendidikan ini terjangkau untuk semua masyarakat termasuk kita kalangan buruh," lanjutnya.
Namun, Ristandi tidak menyebut secara rinci capres mana yang bakal didukung pihaknya.
Saat ini, katanya, KSPN masih melihat capres mana yang bisa memberi jaminan dari permintaan buruh tersebut.
"Kita akan melihat nanti gimana strategi capres ini untuk mengurai persoalan-persoalan ketersediaan pekerjaan layak dan kehidupan layak bagi seluruh rakyat Indonesia, dan kepentingan di sektor kita, buruh Indonesia. Dan kita akan liat capres mana yang mau berkolaborasi untuk mewujudkan ini dengan kita," sebut Ristandi.
"Kita bukan sekedar jadi objek tapi subjek ikut hadir bagian solusi atas upaya mewujudkan cita-cita tersebut. Kita nggak selalu ingin jadi beban bangsa ini. Kita kerap mendengar serikat buruh hanya untuk menghadirkan masalah tapi nggak punya kemampuan untuk jadi penggerak menyelesaikan masalah itu, nanti kita liat capres mana yang (mewujudkan) impian kita," pungkasnya.
(dce)