Bos Buruh Marah-Marah ke Anies, Kirim Pesan Menohok Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
04 August 2023 18:47
Suasana buruh dari Jabodetabek, Purwakarta, Karawang, Serang, dan Cilegon yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi pada hari ini, Rabu (26/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana buruh dari Jabodetabek, Purwakarta, Karawang, Serang, dan Cilegon yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi pada hari ini, Rabu (26/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengaku kesal dengan anggota Tim 8 Anies Baswedan, Sudirman Said yang diketahui telah mengganggu internal KSPI. Dia mengatakan bahwa dirinya mendapat aduan dari para anggotanya kalau Sudirman Said turun langsung untuk mengobok-ngobok internal KSPI.

"Tanpa bermaksud menyerang Pak Anies ya, ini hanya koreksi buat internal Pak Anies. Relawan-relawannya dikendalikan lah, jangan nyerang kami, kami ini anggota basis massanya kuat. Jangan nyerang, jangan merendah, anda jangan ngacak-ngacak (atau) ngobok-ngobok lagi KSPI," ujarnya dalam Konferensi Pers Partai Buruh, Jumat (4/8/2023).

Tak hanya KSPI saja yang diobok-obok internalnya oleh tim relawan bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan, Said Iqbal menyebut KSPSI juga ikut diobok-obok. Bahkan, Sudirman Said yang turun tangan langsung untuk mengganggu internal serikat buruh tersebut.

"KSPSI diobok-obok, sampai sekelas Sudirman Said turun tangan untuk ngobok-ngobok KSPI," ujarnya.

Untuk itu, Said Iqbal mengingatkan agar Bacapres Anies Baswedan maupun tim relawannya untuk lebih menjaga etika politik. Bukannya malah mengganggu atau bahkan mengacak-acak internal serikat buruh.

"Jangan deh, saya ingetin saja jangan, malah negatif karena yang Anda obok-obok itu elit bukan anggota, anggota itu nurut saya. Hati-hati yang anda obok-obok itu elit, elitnya KSPI di beberapa federasi," ujarnya.

Said Iqbal juga meminta kepada Anies Baswedan, untuk mengingatkan timnya supaya lebih sopan santun dan jangan mengadu domba.

Ratusan pekerja yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu (26/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Ratusan pekerja yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu (26/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Ratusan pekerja yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Rabu (26/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Makanya Pak Anies, kasih tahu tim relawannya lebih sopan santun dan jangan adu domba. Bisa jadi kami tinggal hanya memilih dua capres yang lain. Nanti kami deklarasi anda terkejar-kejang. Janganlah obok-obok serikat buruh, memecah belah, adu domba," kata Said Iqbal.

Lebih lanjut, Said Iqbal juga menyinggung kehadiran dari Sudirman Said ke acara serikat buruh (Serikat Pekerja Nusantara) yang digelar di Tegal, Jawa Tengah. Menurutnya, itu sudah merupakan pernyataan perang terbuka terhadap Partai Buruh.

"Pak Sudirman Said dan Doktor Rohman, makanya saya agak kaget dia datang ke satu acara di Tegal. Itu saya anggap (sebagai) perang terbuka terhadap Partai Buruh," tuturnya.

Said Iqbal membeberkan bahwa dirinya memiliki total anggota sebanyak 10 juta, dimana 6,5 jutanya akan menjadi suara yang solid.

"Siapapun calon presiden yang akan dipilih oleh partai buruh, tentu akan menerima limpahan suara 6,5 juta suara, solid ya, dari total 10 juta anggota Partai Buruh yang solid," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Buruh Cium Tangan Ganjar, Anies dan Prabowo Baper?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular