Bamsoet: Ganjar, Prabowo, Anies Harus Lanjutkan Pembangunan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo mengakhiri pidato pengantar Sidang Tahunan Tahunan MPR RI Tahun 2023 dengan dua pantun. Kedua pantun itu menyinggung sosok-sosok yang digadang-gadang menjadi peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024.
"Izinkan kami mengakhiri pidato pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2023 ini dengan dua bait pantun, untuk menggugah kesadaran kolektif kita dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya dalam di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Burung merpati berbeda warnanya,
Namun yang bertelur tetaplah yang betina,
Pilihan koalisi bolehlah berbeda calonnya,
Tapi tujuan kita sama, menuju Indonesia Jaya.
Air mengalir dari daratan,
Hilirnya pastilah di lautan,
Apakah Ganjar, Prabowo, atau Anies yang dicalonkan,
Pembangunan harus terus dilanjutkan.
Dalam pidato itu, Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, mengatakan, di tengah kerja keras untuk menata ulang pembangunan ekonomi di segala bidang, seyogianya juga dibarengi dengan penataan kembali demokrasi di Indonesia.
"Enam bulan ke depan, tepatnya pada 14 Februari 2024 nanti, kita akan menunaikan mandat konstitusi untuk mewujudkan demokrasi melalui pemilihan umum, untuk memilih wakil rakyat di DPR/DPD/DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota, sekaligus memilih Presiden dan Wakil Presiden," katanya.
Menurut politikus Partai Golongan Karya itu, tahapan pemilu memang akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Tetapi demokrasi tak hanya berhenti pada tahap demi tahap pemilu tersebut.
Bamsoet bilang, demokrasi berjalan sepanjang masa bersamaan dengan kehidupan sehari-hari. Wujud demokrasi bukan sekadar siapa yang nanti memenangkan suara rakyat, tetapi lebih penting dari itu adalah bagaimana mewarnai proses pengambilan kebijakan yang berpihak pada kemaslahatan rakyat.
"Dengan semangat tersebut, mari kita sambut pemilihan umum 2024 untuk mewujudkan demokrasi konstitusional dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga Pemilu dapat menjadi arena
kontestasi untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa, yang akan duduk di kursi legislatif dan eksekutif, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional," ujar Bamsoet.
"Lebih dari itu, kita berharap, siapapun nantinya yang terpilih hendaknya meneruskan tongkat estafet pembangunan nasional, konsisten untuk mengambil langkah-langkah positif, dan melanjutkan apa yang telah dimulai oleh para pemimpin sebelumnya," lanjutnya.
Seiring dengan itu, sesuai dengan "prinsip negara hukum", Bamsoet bilang para pemimpin, penyelenggara negara, dan seluruh warga negara harus menjadikan hukum sebagai landasan dan pedoman dalam menjalankan dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hukum dibentuk dan dilaksanakan untuk mewujudkan keadilan, kepastian, dan kemanfaatan bagi seluruh warga negara. Karena itu, sudah selayaknya seluruh pemimpin partai politik dan juga para pemimpin dan tokoh bangsa untuk ikut mengambil tanggung jawab dalam mempersiapkan keberlanjutan kepemimpinan nasional dengan mendasarkan "prinsip negara demokrasi berdasarkan hukum".
"Siapapun yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, wajib kita dukung bersama-sama untuk menjalankan misi besar, menuju Indonesia Maju," kata Bamsoet.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bamsoet dan Jokowi Ngobrol Soal Capres, Begini Isinya
