Alert! Harga Beras Terbang Cetak Rekor, Tembus Rp 12.000/ Kg

Damiana, CNBC Indonesia
15 August 2023 17:47
Suasana aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras di dalam negeri terpantau naik hari ini, Selasa (15/8/2023). Bahkan, kembali cetak rekor dan melambung jauh di atas harga beras tahun 2022 lalu. Setidaknya, sejak awal tahun 2022 lalu, harga rata-rata beras medium belum pernah menyentuh Rp12.000 per kg. 

Harga rata-rata tertinggi beras medium tahun 2022 adalah Rp11.340 per kg. Sementara, harga tertinggi rata-rata nasional beras premium adalah Rp12.910 per kg. Kedua level tertinggi itu terjadi di bulan Desember 2022.

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras premium naik Rp10 jadi Rp13.680 per kg. Sementara harga beras medium terbang ke Rp12.030.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran.

Harga tertinggi beras premium hari ini mencapai Rp17.720 per kg, terjadi di Papua.

Dan harga tertinggi beras medium meroket ke Rp15.750 per kg, juga dilaporkan terjadi di Papua.

Harga beras saat ini jauh di atas harga beras tahun 2022.

Data Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga rata-rata beras premium bulan Agustus tahun 2022 masih di Rp12.310 per kg dan tahun ini sudah naik ke Rp13.640 per kg.

Begitu juga dengan harga rata-rata beras medium. Di bulan Agustus 2022 masih Rp10.780 per kg, namun kini sudah di Rp11.980 per kg.

Sebelumnya, indeks harga beras dunia juga melonjak cetak rekor.

Organisasi Pangan dan Pertanian, FAO, merilis Indeks Harga Beras bulan Juli 2023 naik 2,8% menjadi 129,7 poin.

Angka tersebut naik 19,7% dibandingkan tahun lalu, dan merupakan nilai nominal tertinggi sejak September 2011. Menurut FAO, kenaikan harga paling tajam terjadi di Thailand.

Harga Rata-Rata Beras Medium di Provinsi. (Dok. panelharga.badanpangan)Foto: Harga Rata-Rata Beras Medium di Provinsi. (Dok. panelharga.badanpangan)
Harga Rata-Rata Beras Medium di Provinsi. (Dok. panelharga.badanpangan)

Harga beras akhir-akhir ini memang jadi sorotan. Terutama dengan kekhawatiran efek domino fenomena iklim El Nino dan langkah India yang menutup keran ekspor beras non-basmati.

Fenomena El Nino ditambah IOD Positif, menurut BMKG, akan menyebabkan musim kemarau tahun ini lebih ekstrem dibandingkan musim kemarau tahun 2020, 2021, dan 2022.

Curah hujan akan lebih rendah, yang dikhawatirkan berdampak pada produksi pangan, termasuk beras.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengungkapkan, cadangan pangan pemerintah (CPP) saat ini sangat kecil. Bahkan, cadangan pangan untuk beberapa komoditas statusnya nol persen atau kosong.

Data tersebut mengacu laporan managerial Bulog, ID Food, dan Perindo, diperbarui pada 11 Agustus 2023.

"Saat ini BUMN pangan sebagai perpanjangan tangan pemerintah hanya memiliki stok pangan yang sangat kecil dibandingkan kebutuhan bulanan nasional. Sehingga tidak dapat melakukan intervensi untuk stabilisasi pasokan dan harga hulu hilir," kata Edhy dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah, yang ditayangkan Youtube Kemendagri.

"Beras ini kebutuhan kita lebih kurang 2,5 juta ton dan cadangan saat ini ada 1,3 juta ton. CBP (cadangan beras pemerintah) 815 ribu ton, kemudian yang ada di mitra 449 ribu ton, dan komersial ada 56 ribu ton, dan di ID Food ada 241 ton," paparnya, dikutip Selasa (15/8/2023).


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Badan Pangan Buka-bukaan Biang Kerok Harga Beras Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular