Aturan TKDN Mobil Listrik Direvisi, Ini Kata Hyundai-Wuling
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal memundurkan relaksasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40% dari semula pada 2024 diundur menjadi 2026. Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Fransiscus Soerjopranoto pun menyambut baik rencana tersebut.
"Jadi intinya gini, kita di dalam industri otomotif itu adalah high regulated regulation by government. Jadi industri kita akan berkembang jika kita bisa comply dengan keinginan pemerintah. Jadi kalau pemerintah mengarah lebih banyak ke TKDN, kita sebagai Hyundai sebagai brand kita ingin memang arahnya ke arah TKDN yang lebih baik dan lebih banyak lagi," katanya saat ditemui di ajang pameran otomotif GIIAS 2023, dikutip Selasa (15/8/2023).
Lebih lanjut, ujarnya, Hyundai akan terus berkoordinasi baik itu dengan konsumen maupun dengan pemerintah termasuk dalam aturan TKDN terbaru.
Fransiscus mengungkapkan, pihaknya tidak menemui kendala apapun termasuk dalam pemenuhan TKDN, hasilnya bisa terlihat dari insentif yang didapat Ioniq 5.
"Enggak. Kita intinya terus bersinergi dengan pemerintah. Tentunya pemerintah punya goal yang sama ingin meningkatkan produk domestik, ingin meningkatkan emisi gas buang yang lebih rendah. Kita akan comply dengan keinginan pemerintah," sebut Fransiscus.
Selain Hyundai, Wuling juga menyebut bakal mengikuti arahan dari pemerintah. Produk mobil listrik andalannya, Air ev juga mendapat relaksasi karena memenuhi aturan mengenai TKDN. Bahkan line up terbarunya yakni Air ev Lite juga mendapat relaksasi hingga hampir Rp 20 juta
"Kita ngikutin. Makanya dapat PPN insentif," kata Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors.
Sebelumnya, pemerintah berencana melonggarkan ketentuan TKDN untuk mobil listrik sebesar 40% dari yang semula berlaku pada 2024 diundur menjadi 2026. Sebagai salah satu cara menarik minat investor membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Kita akan relaksasi untuk titik 40% TKDN yang awalnya 2024 jadi 2026. Setelah itu kita kejar sampai 2030 nilai TKDN-nya bisa 60%," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan GIIAS 2023.
(dce)