
Ini Terobosan MIND ID Dorong Ekosistem Baterai EV

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pertambangan MIND ID mempunyai komitmen penuh dalam mendorong percepatan ekosistem baterai di Indonesia. Hal tersebut menyusul dengan melimpahnya cadangan bahan baku untuk pembuatan baterai seperti nikel.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan pihaknya saat ini fokus menambang bahan baku yang diperlukan sebagai komponen dasar pembuat mobil listrik. Diantaranya seperti nikel, aluminium, tembaga, kemudian turunan nikel yakni kobalt.
"Ini semua dibutuhkan dalam rangka pengembangan EV yang terpadu, pemerintah juga berkomitmen kami hadir di ratas 2 minggu lalu Presiden sendiri itu sudah sangat agresif untuk melakukan perubahan dari kebijakan fiskal insentif yang diperlukan untuk menggairahkan EV di Indonesia," ujar dia dalam acara Forum Sinergi BUMN-Swasta, di Jakarta, Senin (14/8/2023).
Hendi mengakui masih banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Pasalnya, tidak hanya sebatas pada baterai saja, terdapat banyak komponen lain yang dibutuhkan untuk mensukseskan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Meski begitu, saat ini pihaknya juga telah menggandeng raksasa global baterai seperti CATL dan LG Energy Solution untuk turut berinvestasi di Indonesia.
Ia pun mengaku terbuka lebar apabila swasta lainnya di dalam negeri ingin ikut terlibat dalam proyek percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mengingat proyek ini mencakup mulai dari hulu ke hilir. "Kita membutuhkan mitra antara lain mitra swasta yang bisa melakukan jasa pertambangan dan kemudian jasa eksplorasi," kata dia.
Selain di sektor hulu, Hendi menyebut bahwa pihaknya juga membutuhkan mitra antara lain yang bergerak di jasa infrastruktur, pengangkutan dan pelabuhan. Ini dilakukan guna mendukung proses pengiriman mineral tambang menuju ke proses pengolahan yakni smelter.
"Berikutnya contohnya di aluminium ini kita membutuhkan jasa waste management bagaimana limbah bisa dilakukan jasa rehabilitasi maupun jasa pengolahan lanjutan daripada limbah," tambahnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Jadi Raja Baterai, RI Harus Bersaing dengan 3 Penguasa