
Stok Beras DKI Menipis, Pedagang Cemas Warga Tak Bisa Makan

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid mengkhawatirkan ketersediaan beras di DKI Jakarta dalam 5 bulan ke depan. Dia mengungkapkan, pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) memang mulai seret dan di saat bersamaan harga juga naik.
Zulkifli mencontohkan, harga beras medium pada 9 Agustus 2023 berkisar Rp10.600-11.000 per kg. Naik dari sepekan sebelumnya yang masih berkisar Rp10.200 per kg.
"Bayangkan kalau kami saja sudah beli segitu, mau jual berapa lagi?," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (11/8/2023).
"Pemerintah harus segera mengambil langkah. Karena pasokan berkurang. Pemerintah kan punya stok beras impor. Kita yang di sini sudah sulit dapat beras. Memang yang masuk juga kurang. Katanya karena El Nino, saya baca katanya ada 20 ribuan hektare kekeringan karena nggak ada air. Jangan sampai kejadian tahun 2018 dan 2022 berulang. Pemerintah harus sigap," cetus Zulkifli.
Mengutip situs resmi PIBC, stok beras per 10 Agustus 2023 tercatat hanya 24.517 kg. Di mana, stok yang masuk ada 3.072 ton. Sementara itu, hingga 58,86% beras di PIBC didistribusikan untuk wilayah DKI Jakarta.
"Jakarta itu setiap harinya butuh 3.000 ton keluar masuk. Jadi kalau di data PIBC ada segitu, masih bagus. Tapi kan itu data," tukasnya.
"Yang jelas, seandainya tidak ada langkah dari pemerintah, sekarang sudah Agustus, 5 bulan ke depan nggak tahu mau makan apa. Saya baca memang ada daerah mana itu katanya mau kirim 200 ribu ton ke Jakarta. Semoga," kata Zulkifli.
Dia juga berharap pemerintah segera menggelar operasi pasar untuk mengguyur pasar dengan beras impor yang ada di Perum Bulog.
"Karena pengiriman yang masuk ke sini memang tersendat dari daerah. Ada kemungkinan gabah sudah diborong tengkulak. Ada juga mungkin yang sedang kesempatan dalam kesempitan, nunggu waktu baru dijual," pungkasnya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pedagang Beras Cipinang 'Teriak' Minta Operasi Pasar, Kenapa?
