AS Minggir! Jokowi: Cuma RI, India & China Ekonomi di Atas 5%

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 10/08/2023 10:30 WIB
Foto: Infografis/ Dunia Pasti Iri, RI Bakal Garap Harta Karun Super Langka Ini/Aristya rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) gembira dengan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II yang mencapai 5,17%. Ini Sekaligus menandakan bahwa di antara negara G20 hanya Indonesia, China dan India yang ekonominya mampu tumbuh di atas 5%.

"Yang lain maaf. Saya nggak bisa sebutkan, nanti tersinggung," ujar Jokowi.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh di atas negara-negara maju yang tergabung dalam kelompok tujuh negara terkaya dunia atau yang kerap dikenal sebagai Group of Seven (G7).

Di antaranya Amerika Serikat yang hanya tumbuh sebesar 1,8% berdasarkan proyeksi IMF untuk periode 2023 per Juli, Kanada 1,7% Jepang 1,4%, Italia 1,1%, Prancis 0,8%, Inggris 0,3%, dan Jerman yang justru terkontraksi 0,3%. Plus Eropa 0,9%. Sementara China mampu tumbuh 6,30% dan India 6%.

Pertumbuhan ekonomi ditopang belanja masyarakat yang melesat di tengah perayaan Lebaran. Hal ini tercermin dari penopang pertumbuhan yaitu konsumsi masyarakat atau rumah tangga dan investasi. Pertumbuhan tertinggi ada pada pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya yang tumbuh 7,02% (yoy).

Melonjaknya konsumsi untuk pakaian, alas kaki, dan jasa serta restoran dan hotel bisa dipahami. Pasalnya, pada periode April-Juni tahun ini terdapat dua momen Lebaran yakni Idul Adha dan Idul Fitri.


Pemerintah juga memberikan dua kali cuti bersama panjang. Hal tersebut mampu mendongkrak perjalanan masyarakat serta aktivitas ekonomi.

Sebagai catatan, momen Ramadan tahun ini jatuh pada Kuartal I (Maret) sementara Lebaran Idul Fitri pada kuartal II (April). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Hari Raya Idul Adha juga jatuh pada kuartal II (akhir Juni).

Periode April-Juni juga dipenuhi banyak event belanja besar seperti Jakarta Fair (Mei-Juni), konser, serta tiket pre-sale buat konser mulai dari Coldplay.

Pada April-Juni tahun ini, konsumsi masyarakat tumbuh 5,23%(yoy) atau tertinggi dalam tiga kuartal. Investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,63% (yoy) atau tertinggi dalam tiga kuartal terakhir. Sementara itu, belanja pemerintah tumbuh 10,62%.

Sebaliknya, ekspor terkontraksi 2,75% (yoy) dan impor terkoreksi 3,08% (yoy) pada April-Juni tahun ini. Ini adalah kali pertama ekspor dan impor terkontraksi sejak kuartal IV-2020 atau delapan kuartal terakhir.



Ekonomi Indonesia yang berlari kencang ini akan menjadi kabar baik bagi emiten di bursa ataupun perusahaan Indonesia secara keseluruhan. Dengan konsumsi yang masih melesat maka ada harapan perusahaan Indonesia meningkatkan penjualan sehingga pendapatan membaik.

Ekonom Senior Raden Pardede menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-II 2023 yang mencapai 5,17% merupakan sebuah kejutan. Raden mengatakan pertumbuhan tersebut merupakan kejutan yang menyenangkan.

"Menurut saya kejutan yang menyenangkan," kata Raden Pardede dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Senin (7/8/2023).

Menurut Raden, pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Indonesia pada kuartal-II tahun ini melebihi ekspektasi para ekonom dan pasar.


Sebab, para ekonom dan pasar memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ini hanya sekitar 5 persen. "Ternyata kita bisa 5,17%," ujar Raden.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%