Tak Ada Ampun dari Putin, Rusia Bombardir Hotel Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia melancarkan serangan rudal ke kota Pokrovsk di Ukraina timur dua kali pada Senin (7/8/2023) malam waktu setempat. Gempuran itu menghancurkan sebuah hotel dan apartemen, menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai puluhan lainnya.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan tujuh orang, termasuk lima warga sipil, tewas. Sementara itu, pejabat daerah mengatakan bahwa delapan orang telah meninggal.
"Kami melanjutkan pembersihan puing-puing. Pada malam hari, kami terpaksa menangguhkan pekerjaan karena tingginya ancaman penembakan berulang kali," kata Klymenko di aplikasi perpesanan Telegram, sebagaimana dikutip Reuters.
Menurut saksi mata, dua rudal menghantam pusat Pokrovsk dalam waktu 40 menit. Gambar yang diunggah oleh pejabat menunjukkan hotel, di pusat kota, terkena serangan langsung, dengan beberapa lantai hilang.
Warga mengatakan Hotel Druzhba (Persahabatan) populer di kalangan jurnalis, pekerja bantuan, dan militer. Itu adalah salah satu dari sedikit yang masih beroperasi di wilayah timur Donetsk, dekat garis depan.
Dalam pidato malamnya, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia menggunakan rudal balistik Iskander untuk menyerang "bangunan tempat tinggal biasa" di Pokrovsk.
Saksi mengatakan kepada juru kamera Reuters bahwa responden serangan pertama tewas dan terluka dalam serangan kedua. Dua penyelamat termasuk di antara yang tewas.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa 29 petugas polisi dan tujuh penyelamat terluka. Dua anak dan 29 warga sipil juga termasuk di antara yang terluka.
Kateryna, warga Pokrovsk berusia 58 tahun, sedang berada di rumah saat mendengar ledakan pertama. Dia memberi tahu seorang kerabat yang menelepon untuk memeriksanya bahwa dia baik-baik saja, tetapi kemudian blok itu terkena ledakan kedua.
"Api memenuhi mata saya. Saya jatuh ke lantai, di tanah. Mata saya (sakit) sekali," kata Kateryna kepada Reuters, sambil menunjuk beberapa goresan di sekitar matanya.
Rekaman video menunjukkan penyelamat memilah-milah puing-puing, puing-puing mobil dan gedung apartemen dengan balkon robek dari dinding.
Penduduk lain, Lidia, 75 tahun, mengatakan dia sedang menelepon ketika ledakan kedua terjadi. Dia baru saja mengambil tirai putih robek yang ditutupi pecahan kaca dari ledakan pertama.
"Punggung saya luka. Saya baru saja kembali dari rumah sakit... Lutut dan paha saya luka."
(luc/luc)