Umur Cadangan Nikel RI Bisa Lebih Panjang, Asal..

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
07 August 2023 21:10
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan umur cadangan nikel RI hanya tinggal 9 tahun lagi, khususnya untuk bijih nikel kadar tinggi 1,5% ke atas (saprolit).

Namun demikian, menurut Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), umur cadangan nikel RI masih bisa diperpanjang, bila fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang dibangun ditata kembali.

Ketua Umum Perhapi Rizal Kasli mengatakan, pihaknya memperkirakan umur cadangan bijih nikel kadar tinggi (saprolit) di Indonesia terhitung paling lama sampai 7 tahun ke depan. Itu dengan asumsi untuk memasok seluruh smelter pirometalurgi di Indonesia.

"Kami kira apabila semua smelter, terutama yang pirometalurgi selesai dibangun, cadangan saat ini bertahan sekitar 5-7 tahun, karena jumlah kebutuhan nikel 460 juta ton apabila semua smelter dibangun," bebernya kepada CNBC Indonesia dalam program 'Mining Zone', Senin (7/8/2023).

Namun demikian, menurutnya, umur cadangan nikel bisa diperpanjang bila yang diolah adalah bijih nikel kadar rendah di bawah 1,5% (limonit) dengan jenis fasilitas pengolahan dan pemurnian berupa hidrometalurgi atau High Pressurce Acid Leaching (HPAL).

Dia memperkirakan, umur cadangan nikel bisa diperpanjang setidaknya menjadi 33 tahun bila menggunakan smelter berteknologi HPAL ini.

"Untuk limonit, data yang di bawah 1,5% kadarnya, untuk apabila semua refinery atau smelter hidrometalurgi selesai dibangun, bertahan sekitar 33 tahun kurang lebih," jelas Rizal.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat cadangan nikel RI merupakan nomor 1 terbesar di dunia, yakni menguasai 21% cadangan nikel dunia. Begitu juga dari sisi produksi. Produksi nikel RI merupakan terbesar no.1 di dunia, menguasai 48% pasokan nikel dunia.

Namun, digenjotnya program hilirisasi di Tanah Air juga berdampak pada menjamurnya smelter nikel di dalam negeri.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sebanyak 111 smelter nikel diperkirakan akan beroperasi pada beberapa tahun mendatang, terdiri dari 9 proyek smelter dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 102 non-IUP atau Izin Usaha Industri (IUI).

Dari target tersebut, sebanyak 37 proyek smelter di antaranya telah beroperasi, yakni 5 smelter oleh pemegang IUP dan 32 smelter dari pemegang IUI. Selebihnya, masih dalam tahap konstruksi dan perencanaan.

Indonesia kini memiliki sebanyak 300 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel dan 3 pemegang Kontrak Karya (KK) untuk komoditas nikel.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pembangunan Pabrik Nikel Baru Diminta Disetop, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular