
Ekspor RI Minus, Pesta 'Durian Runtuh' RI Resmi Berakhir!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor Indonesia alami kontraksi pada kuartal II-2023. Situasi ini pertama kali terjadi usai kuartal IV-2020 silam saat pandemi covid-19 dan menjadi penanda pesta durian runtuh sudah berakhir..
"Komponen perdagangan luar negeri kita kontraksi sebesar 2,75% untuk ekspor sementara 3,08% untuk kegiatan impor," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Ekspor barang mengalami kontraksi pada kelompok nonmigas pada komoditas utama nonmigas, seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati; serta besi dan baja serta nikel. Selanjutnya ada penurunan juga pada gas alam, hasil minyak dan minyak mentah.
![]() |
Dalam periode April-Juni 2023, harga komoditas utama yang menjadi andalan Indonesia juga alami penurunan signifikan.
"Penurunan tren komoditas di pasar global berpengaruh terhadap nilai ekspor beberapa komoditas ekspor kita dari sisi nilai batu bara, CPO, besi baja pada kuartal II lebih rendah dibanding kuartal I-2023," paparnya.
![]() |
Sementara ekspor jasa tumbuh positif, seiring peningkatan jumlah wisman dan devisa masuk dari luar negeri.
"Wisman pada kuartal II-2023 meningkat signifikan secara jumlah ini pengaruhi jasa kita naik," jelas Edy.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gas Terus! Neraca Dagang RI Surplus 34 Bulan Beruntun