Internasional

Xi Jinping Tiba-Tiba Copot Bos Nuklir China, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 August 2023 20:51
Presiden China Xi Jinping bersumpah setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga selama sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Besar Rakyat di Beijing pada 10 Maret 2023. (NOEL CELIS/AFP via Getty Images)
Foto: Presiden China Xi Jinping bersumpah setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga selama sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Besar Rakyat di Beijing pada 10 Maret 2023. (AFP via Getty Images/NOEL CELIS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping pada Senin (31/7/2023) mencopot komandan Pasukan Roket, yang bertanggung jawab atas senjata nuklir negara itu, Li Yuchao. Hal ini dilakukan saat timbulnya laporan media terkait skandal yang menjerat Li.

Pada upacara yang diadakan oleh Komisi Militer Pusat, Xi menunjuk Wang Houbin sebagai komandan baru Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Selain Wang, Xi juga mempromosikan komisaris politik Xu Xisheng ke pangkat jenderal.

"Xi Jinping mengeluarkan perintah kepada mereka dan memberi selamat kepada mereka. Mengenakan tanda pangkat jenderal, kedua perwira itu memberi hormat kepada Xi Jinping dan semua kamerad yang berpartisipasi dalam upacara tersebut, dan hadirin bertepuk tangan meriah," ujar laporan Xinhua News yang dimuat Radio Free Asia.

Penunjukan Wang, meski tidak dijelaskan oleh laporan media pemerintah, secara luas dilihat sebagai konfirmasi laporan bahwa pendahulunya Li Yuchao sedang diselidiki di belakang layar.

Dalam laporan surat kabar South China Morning Post Hong Kong, dua sumber pada 28 Juli lalu mengatakan Li Yuchao dan mantan wakilnya Zhang Zhenzhong dan Liu Guangbin saat ini sedang diselidiki oleh badan disipliner komisi, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin.

"Ini adalah bukti tidak langsung bahwa ada masalah (politik) dengan mantan kepemimpinan Pasukan Roket," kata komentator politik yang berbasis di AS Hu Ping melalui akun X-nya pada Senin.

"Fakta bahwa dua penunjukan baru ini tidak ada hubungannya dengan Pasukan Roket menunjukkan bahwa Xi Jinping merasa tidak nyaman dengan keseluruhan mantan tim Pasukan Roket."

Mantan Letnan Kolonel Angkatan Laut PLA Yao Cheng mengatakan titik besar ketidaksetiaan Li pada Xi Jinping terlihat dari perintah presiden agar militer mempersiapkan diri untuk perang. Menurut Yao, Li tidak patuh pada perintah ini.

"Mereka tidak menginginkan perang, mereka takut perang karena mereka memiliki gagasan yang sangat jelas tentang kemampuan misil mereka. Mereka tahu betul apa akibat dari setiap serangan bedah oleh pasukan AS," katanya.

Yao mengatakan Xi tetap bertekad untuk melakukan serangan militer ke Taiwan. Diketahui, Xi terus mendorong klaim Beijing bahwa pulau yang demokratis itu merupakan bagian integral dari kedaulatannya.

"Dia pasti ingin pergi berperang. Kalau tidak, dia tidak bisa mewujudkan (tujuan) masa jabatan ketiganya," tambahnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Xi Jinping Copot "Bos Nuklir", Diduga Terlibat Skandal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular