Petani Sawit Hingga Kopi Bersatu Lawan UU Anti Deforestasi UE

Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia dan Kementerian Perdagangan menyelenggarakan FoodAgri Insight On Location dengan tema "Melawan UU Anti-Deforestasi Uni Eropa" untuk mengupas langkah inovatif melawan pembatasan impor di pasar Uni Eropa, menjaga keberlanjutan industri dan menciptakan solusi di tengah upaya dunia dalam transformasi menuju sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Pengesahan Undang-undang deforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation-Free Products Regulation (EUDR) menjadi salah satu pengganjal bagi masa depan ekspor sejumlah produk andalan RI seperti kopi, minyak sawit, karet, kayu, kakao dan produk turunan

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengatakan EUDR berpotensi diskriminatif dan berpotensi merugikan ekspor produk RI ke EU senilai 6,7 Miliar dan merugikan 8 juta petani.

Memperkuat pernyataan Mendag, Stafsus Mendag Bidang Perdagangan Internasional, Bara Hasibuan mengatakan diskriminasi UE ini akan mengancam keberlangsungan pasar ekspor sejumlah komoditas penting Indonesia, sehingga Sejumlah langkah diplomasi perlu dilakukan dengan mengajak pelaku usaha untuk mengatasi hambatan dari EUDR.

Lalu seperti apa dampak dan upaya pemerintah & pelaku usaha menghadapi dampak pengesahan EUDR? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma Bersama Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Internasional, Bara Hasibuan dengan Ketua Asosiasi Petani Kakao (Askindo), Arif Zamroni serta Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Moelyono Soesilo dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono dalam FoodAgri Insight On Location,CNBC Indonesia (Selasa, 01/08/2023)