Internasional

Parah, Al-Quran Kembali Dibakar di Swedia

sef, CNBC Indonesia
01 August 2023 05:05
Massa berdemonstrasi menentang penodaan Alquran di Denmark, di Sanaa, Yaman 24 Juli 2023. (REUTERS/Khaled Abdullah)
Foto: Massa berdemonstrasi menentang pembakaran Alquran 24 Juli 2023. (REUTERS/KHALED ABDULLAH)

Jakarta, CNBC Indonesia - Al-Quran kembali dibakar di Swedia. Dua pria melakukan itu di luar gedung parlemen di Stockholm, Senin (31/7/2023).

Pelaku merupakan dua warga Swedia keturunan Arab, Salwan Momika dan Salwan Najem. Mereka menginjak kitab suci umat Islam itu, lalu membakar halaman-halamannya sebelum menutupnya.

Aksi ini diketahui bukan yang pertama. Mereka juga sempat melakukan hal sama di luar masjid utama Stockholm pada bulan Juni, yang memicu kemarahan di seluruh Timur Tengah.

Keduanya juga menggelar protes serupa di luar kedutaan Irak di Stockholm pada 20 Juli. Di mana mereka menginjak Al-Quran tetapi tidak membakarnya.

"Saya ingin protes di depan parlemen Swedia dan menuntut agar Al-Quran dilarang," bunyi permohonan izin protes Najem ke polisi dalam sebuah aplikasi, yang dilihat AFP.

"Membakar Al-Quran di sana," tulis keterangan mereka lagi.

Bukan hanya membakar Al-Quran, Momika juga menginjak foto ulama Muslim Syiah dan pemimpin politik Irak Moqtada Sadr. Sebelumnya para pendukung Sadr menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad sebagai tanggapan penodaan Al-Quran.

Pembakaran Al-Quran bukan hanya terjadi Swedia. Pekan lalu, ini juga terjadi di Denmark.

Maraknya pembakaran Al-Quran membuat negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim mengecam hal itu. Kemarin, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan pertemuan mendadak untuk membahas penodaan Al-Quran dan menyuarakan "kekecewaan" dengan tanggapan Swedia dan Denmark.

"Menyatakan kekecewaannya bahwa sejauh ini tidak ada tindakan yang diambil", kata Sekretaris Jenderal Hissein Brahim Taha.

"Sangat disayangkan bahwa pihak berwenang yang mengklaim kebebasan berekspresi terus memberikan izin untuk mengulangi tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional, dan hal ini menyebabkan kurangnya rasa hormat terhadap agama," kata Taha.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyatakan kemarahan yang mendalam atas pembakaran Al-Quran. Perlu diketahui, Turki adalah negara yang menentukan akankah Swedia bisa massue menjadi anggota NATO tau tirai.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan sudah memberi pemahaman soal izin pertemuan publik di Swedia ke negara-negara Muslim. Termasuk bagaimana polisi membuat keputusan mengizinkan pembakaran Al-Quran secara independen.

"Pemerintah Swedia sangat jelas menolak tindakan Islamofobia yang dilakukan oleh individu pada demonstrasi di Swedia," klaimnya.

Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson mengatakan sedag mencari cara legal bagaimana menghentikan pembakaran Al-Quran. Proses, kata dia, sedang berlangsung.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Karma' Bakar Al-Quran, Begini Nasib Kedutaan Swedia di Irak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular