Internasional

'Pangkalan Militer' AS Bakal Berdiri Dekat Papua RI

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 27/07/2023 16:50 WIB
Foto: AP/Rob Griffith

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan segera menerjunkan armada Kapal Penjaga Pantai dan pasukan ke wilayah Papua Nugini. Hal ini terjadi saat pengaruh China meningkat di wilayah Pasifik.

Dalam sebuah kesepakatan dengan Port Moresby, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menegaskan bahwa pengerahan penjaga pantai akan membantu Papua Nugini menghentikan penjarahan sumber daya lautnya. Serta menghentikan kegiatan seperti penangkapan ikan ilegal dan perdagangan manusia.


"Saya hanya ingin memperjelas bahwa kami tidak mencari basis permanen di Papua Nugini," klaim Austin dikutip Al Mayadeen, Kamis (27/7/2023).

"Ini adalah kesempatan untuk memperluas hubungan yang telah terjalin lama," tambahnya.

Secara rinci, penerjunan pasukan ini merupakan poin dari kesepakatan keduanya. Perjanjian itu menyebutkan AS dapat menempatkan pasukan dan kapal di enam pelabuhan dan bandara utama, termasuk Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dan fasilitas di ibu kota Port Moresby.

"Washington akan memiliki akses tanpa hambatan ke lokasi untuk menempatkan peralatan, pasokan, dan material sebelumnya dan memiliki penggunaan eksklusif dari beberapa zona di mana pembangunan, serta kegiatan konstruksi dapat dilakukan," menurut teks perjanjian tersebut.

Menurut Perdana Menteri (PM) Papua Nugini, James Marape, pakta perjanjian penerjunan armada AS tersebut akan membantu memodernisasi infrastruktur Papua Nugini dan memperkuat keamanannya. Perjanjian tersebut juga menurutnya bukan berarti AS diberi ruang untuk mengatur kedaulatan negara.

"Bukan mereka yang masuk. Kami mengundang mereka masuk... untuk membangun pertahanan kami untuk melindungi perbatasan kami sendiri, termasuk menghentikan pencurian ikan dari laut kami," tambahnya.

Marape juga menambahkan bahwa AS tidak menempatkan akan menempatkan Papua Nugini sebagai lokasi peluncuran serangan ke negara lain. Ia memandang bahwa ini dilakukan karena juga lokasi Papua Nugini yang berdekatan dengan pangkalan AS di Filipina dan Korea Selatan.

Perjanjian antara AS dan Papua Nugini ini diteken saat Port Moresby memiliki "hubungan ekonomi khusus" dengan rival Washington, China. Marape mengatakan Beijing tidak keberatan dengan langkahnya dengan Negeri Paman Sam itu.

"Papua Nugini tidak akan mengkompromikan hubungan kita dengan China dan negara lain dengan memperluas kerjasama keamanan dengan AS," tegasnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Kereta Komuter di AS Kebakaran, Penumpang Berhamburan