Top! RI Diramal Jadi Negara Terbesar ke-4 Dunia di 2050-2075

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
27 July 2023 08:55
Pengunjung menyaksikan tayangan video mapping di kawasan Monas Jakarta Indonesia pada 23 April 2023. Bertepatan dengan libur Idul Fitri, Pemprov DKI Jakarta menggelar Pekan Kegiatan Monas 2023 yang ditandai dengan tayangan video mapping. (Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Pengunjung menyaksikan tayangan video mapping di kawasan Monas Jakarta Indonesia pada 23 April 2023. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika, Goldman Sachs, memperkirakan pergeseran sumber pertumbuhan ekonomi dunia pada 2050 hingga 2075.

Negara maju tidak lagi menjadi episentrum pertumbuhan. Negara berkembang pun diyakini menggantikan negara-negara kaya. Proyeksi ini dirangkum dalam Goldman Sachs Global Economics Paper yang diterbitkan beberapa waktu lalu (22/12/2022).

Bahkan, Goldman Sachs meramal Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada 2050, tepat di bawah China, Amerika Serikat (AS) dan India yang menempati posisi tiga teratas.

"Indonesia mengantikan Brasil dan Rusia di antara daftar negara berkembang terbesar di kelompok ini," tulis Goldman, dikutip Kamis (27/7/2023).

Posisi Indonesia ini bertahan hingga 2075. Hanya India yang maju menjadi ekonomi terbesar kedua, menggantikan posisi AS. Adapun, Goldman Sachs tidak menjelaskan secara langsung posisi Indonesia yang masuk di antara lima ekonomi terbesar dunia pada 2050-2075. Padahal pada periode 2022, Indonesia sama sekali tidak masuk 15 besar negara di daftar Goldman.

Proyeksi 15 ekonomi terbesar dunia 2050 & 2075. (Dok: Goldman Sachs)Foto: Proyeksi 15 ekonomi terbesar dunia 2050 & 2075. (Dok: Goldman Sachs)
Proyeksi 15 ekonomi terbesar dunia 2050 & 2075. (Dok: Goldman Sachs)

Laporan Goldman hanya mengindikasikan bahwa pergerakan peringkat ekonomi ini dipengaruhi oleh kondisi demografi. Pasalnya, pada periode 2050-2075, dunia akan mengalami perlambatan akibat kondisi demografi penduduk yang menurun.

Goldman yakin negara-negara yang saat ini berada dalam tekanan ekonomi dan utang dapat bersinar pada 2075.

"Jika kita memperpanjang cakrawala proyeksi hingga 2075, prospek pertumbuhan populasi yang cepat di negara-negara seperti Nigeria, Pakistan, dan Mesir menyiratkan bahwa - dengan kebijakan dan institusi yang tepat - ekonomi ini bisa menjadi salah satu yang terbesar di dunia," kata Goldman. Nigeria diperkirakan akan menempati posisi kelima, sementara Pakistan di posisi keenam dan Mesir di posisi ketujuh.

Sementara itu, proyeksi ini sesuai dengan perkiraan bonus demografi di Tanah Air yang digadang-gadang akan membawa Indonesia menjadi negara maju. Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkirakan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada 2045. Adapun, saat itu, Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya.

"Kalau kita mau, niat kita betul-betul untuk 2045 ke empat atau lima besar ekonomi dunia ya jadi. Tapi kalau kita terjebak pada rutinitas, tidak berani berubah, jangan bermimpi kita masuk ke lima atau empat besar ekonomi terkuat dunia," kata Presiden, dalam Musrenbangnas 2019, dikutip Kamis (27/7/2023).

Oleh karena itu, Indonesia meramu visi Indonesia Emas 2045. Visi itu telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang disusun oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

RPJPN ini akan menjadi kompas bagi Indonesia untuk menanggalkan status negara berpenghasilan menengah atau middle income country.

Dalam Struktur RPJPN 2025-2045 yang diluncurkan, terdapat 6 Bab yang menjadi fokus pembangunan Indonesia, yaitu Selayang Pandang Pembangunan Indonesia; Megatren dan Modal Dasar; Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan; Indonesia Bertransformasi: Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045; Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan Sarana Prasarana Menuju Negara Nusantara; dan Mengawal Indonesia Emas 2045.

Pada area transformasi ekonomi, pertumbuhan sebesar 5% yang saat ini telah digapai, masih perlu ditingkatkan. Dengan skenario transformatif, diperlukan rata-rata pertumbuhan sebesar 6% agar tahun 2041 Indonesia dapat keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpenghasilan menengah. Sedangkan dengan skenario sangat optimis, rata-rata pertumbuhan sebesar 7% agar tahun 2038 Indonesia dapat keluar middle income trap.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Was-was! Peluang RI Jadi Negara Maju Makin Sempit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular