IMF Beri Kabar Baik ke Dunia Tapi Tidak Untuk Indonesia

mae, CNBC Indonesia
26 July 2023 06:20
International Monetary Fund (IMF). (AP/Andrew Harnik)
Foto: (AP/Andrew Harnik)

Jakarta, CNBC International - Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2023 dan mempertahankan proyeksi untuk 2024. Namun, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024.

Dalam laporan terbarunya World Economic Outlook edisi Juli yang berjudul Near-Term Resilience, Persistent Challenges, IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,0% untuk tahun ini. Proyeksi IMF 0,2% lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada April (2,8%). IMF juga masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di angka 3,0% untuk 2024.

IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,0% pada tahun ini. Proyeksi ini tidak berubah dibandingkan pada proyeksi April 2023. Namun, IMF menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,0% pada 2024, lebih rendah dibandingkan proyeksi pada April (5,1%).

Dalam konferensi pers, kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas menjelaskan kawasan Asia akan tumbuh kuat 5,3% pada tahun ini tetapi negara-negara penghasil komoditas akan 'menderita' karena melemahnya ekspor.

Meski tidak spesifik menyebut Indonesia tetapi Indonesia dikenal sebagai negara penghasil komoditas andalan mulai dari batu bara hingga minyak sawit mentah.
"Negara emerging dan berkembang di Asia akan tumbuh kuat 5,3%. Namun, banyak produser komoditas yang akan menderita karena penurunan penerimaan pendapatan ekspor," tutur Gourinchas, dalam konferensi pers, dikutip dari website resmi IMF.

Proyeksi ekonomi globalFoto: IMF
Proyeksi ekonomi global

Proyeksi pertumbuhan global yang lebih tinggi pada tahun ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di negara maju yang diperkirakan akan lebih baik.
IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara maju sebesar 0,2% menjadi 1,5% pada 2023.

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan tumbuh 1,8% pada tahun ini. Proyeksi ini 0,2% lebih tinggi dibandingkan proyeksi per April. Salah satu penopang membaiknya ekonomi AS adalah penyelesaian persoalan batas utang pemerintah.

Ekonomi Uni Eropa juga diproyeksi 0,1% lebih tinggi menjadi 0,9% pada tahun ini.
Namun, ekonomi Jerman diperkirakan lebih buruk dari proyeksi awal. Jerman menjadi satu-satunya negara di Uni Eropa yang akan terkontraksi di mana ekonomi mereka tekoreksi -0,3% pada tahun ini.

Dalam laporannya, IMF menjelaskan inflasi global dari 8,7% pada 2022 menjadi 6,8% pada 2023. Inflasi diperkirakan terus melandai menjadi 5,2% pada 2024.

"Ekonomi global perlahan-lahan mulai pulih dari dampak pandemi dan perang Rusia-Ukraina. Dalam jangka pendek, ada kemajuan yang tidak bisa dibantah tetapi tantangan masih sangat besar dan membayangi (ekonomi). Terlalu awal untuk merayakan (pemulihan)," tutur Gourinchas.

Kebijakan suku bunga ketat juga masih akan membebani aktivitas ekonomi global.
IMf mengingatkan masih ada risiko yang membuat ekonomi global memburuk. Di antaranya adalah inflasi, perang Rusia-Ukraina, perubahan iklim, serta kebijakan suku bunga ketat.

IMF juga menggarisbawahi risiko dari China.
Menurut IMF, Tiongkok kehilangan potensi untuk tumbuh tinggi setelah pelonggaran besar-besaran sejak akhir tahun lalu dengan mengurangi pembatasan terkait Covid-19. Pengangguran serta dampak skandal properti masih menjadi persoalan besar di China

"Pemulihan ekonomi China bisa melambat karena persoalan real estate belum sepenuhnya diselesaikan. Ini bisa menimbulkan dampak negatif ke sektor lain," tulis IMF dalam laporannya.

IMF masih mempertahankan proyeksi ekonomi China di angka 5,2% untuk 2023 dan 4,5% untuk 2024.
Di sisi lain, IMF menaikkan proyeksi India sebesar 0,2% menjadi 6,1% pada tahun ini. India menjadi sedikit negara yang mampu tumbuh 6% pada tahun ini.


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Babak Baru Negara Bangkrut Sri Lanka, Ekonomi Minus 7,8%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular