Nickel Conference 2023

Bos MIND ID Sebut RI Punya Segalanya untuk Kembangkan EV

Romys, CNBC Indonesia
Selasa, 25/07/2023 16:23 WIB
Foto: President Director Mind ID, Hendi Prio Santoso mengikuti sesi diskusi panel sesi 2 dengan tema "Ensuring Nickel and Battery Supply" di acara CNBC Indonesia Nickel Conference 2023, di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Selasa, 25/7. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Mining Industry Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso mengungkapkan bahwa sudah saatnya Indonesia bisa bersaing dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV)

Pasalnya menurut Hendi, Indonesia saat ini telah diberkahi dengan sumber daya alam melimpah untuk mendorong industri kendaraan listrik. Sehingga sangat disayangkan jika Indonesia bisa tertinggal oleh negara tetangga seperti Thailand.

Seperti diketahui, berdasarkan riset McKinsey pada tahun 2021 mencatat bahwa Thailand berhasil memperoleh persentase adopsi kendaraan listrik sebesar 0,7 persen dan Malaysia sebesar 0,3 persen. Sedangkan Indonesia baru mampu melakukan adopsi kendaraan listrik sebesar 0,1 persen.


"Kita punya segalanya yang dibutuhkan suplier kendaraan listrik di Indonesia dan dunia," jelas Hendi dalam acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023).

Melihat hal itu, ia pun berharap ada stimulus tambahan atau insentif berlapis yang dapat mendorong ekosistem kendaraan listrik. Jangan sampai Indonesia tertinggal jauh dari Thailand maupun Vietnam yang mulai masif dalam mengadopsi kendaraan listrik.

"Saya berharap insentif dan stimulus yang ada nantinya bisa dengan cepat mendorong perkembangan kendaraan listrik, termasuk untuk kendaraan roda dua, hingga ke peralatan-peralatan yang membutuhkan baterai," terangnya.

Sekedar informasi, Pemerintah rencananya bakal melakukan evaluasi besar pada program insentif kendaraan listrik. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bahkan sempat mengatakan, hal ini rencananya akan dibawa ke rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Luhut pun membocorkan sedikit evaluasi yang bakal dilakukan pada kebijakan insentif kendaraan listrik. Menurutnya, kebijakan ini bakal banyak menyontek apa regulasi yang ditetapkan di Thailand hingga Vietnam sebagai negara tetangga Indonesia.

"Saya pikir insentif akan diselesaikan besok di rapat Kabinet, tetapi pada dasarnya kami membuatnya sederhana. Apa yang terjadi di Thailand apa yang terjadi di Vietnam, itu saya kira menjadi patokan kita dan melakukan beberapa penyesuaian di sana-sini," ungkap Luhut.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah