
Mobil Listrik China Lebih Murah Dibanding RI, Ini Kata Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat masyarakat Indonesia pada kendaraan listrik Indonesia disebut masih sepi karena harganya yang cukup tinggi. Akibatnya, masih belum banyak mobil listrik yang mengaspal di jalanan tanah air.
Ada pula yang membandingkan harga mobil listrik di Indonesia yang cenderung mahal, dengan China yang lebih murah. Di negara tirai bambu tersebut, mobil listrik dibanderol mulai Rp 60 jutaan, sementara di Indonesia mulai dari Rp 200 jutaan.
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perbedaan harga mobil listrik antara Indonesia dan China bisa berbeda, karena bergantung pada tipenya.
"Mungkin saja (terjadi) tipenya sama tetapi harganya berbeda. Harus dilihat tipenya juga, karena tipenya juga macam-macam," kata Luhut, dalam acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023).
Seperti diketahui, pemerintah berencana membangun ekosistem kendaraan listrik dan meningkatkan jumlah populasinya. Masyarakat pun diharapkan mau beralih dari kendaraan berbasis bensin menjadi kendaraan listrik.
Penggunaan kendaraan listrik pun disebut mampu berkontribusi pada penurunan emisi dari sektor energi dan transportasi. Pemerintah pun telah menyediakan insentif untuk pembelian mobil listrik sebanyak 35.900 unit hingga akhir tahun ini, untuk merek Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Potensi Harta Karun RI di Nickel Conference 2023
