Duh! Wilayah Ganjar Tak Masuk 5 Besar Daerah Incaran Investor

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
22 July 2023 21:00
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) Konferensi Pers terkait program Proyek Strategis Nasional (PSN) Provinsi Jawa Tengah di Gedung Ali Wardhana, Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (17/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto (kiri) dan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) Konferensi Pers terkait program Proyek Strategis Nasional (PSN) Provinsi Jawa Tengah di Gedung Ali Wardhana, Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (17/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data Realisasi Investasi menunjukkan bahwa Jawa Tengah yang menjadi daerah kekuasaan Ganjar Pranowo tidak masuk ke dalam daftar lima besar wilayah dengan realisasi investasi terbesar selama kuartal II-2023.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa Jawa Tengah tidak masuk lima besar.

"Butuh kerja keras lagi, butuh kolaborasi," ujar Bahlil saat ditemui di kantornya, dikutip Sabtu (22/7/2023).

Bahlil menegaskan, Jawa Tengah akan memiliki daya tarik investasi melalui pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada 2024 mendatang. Namun, ia menekankan bahwa investasi tidak akan masuk tanpa inovasi untuk memperluas kawasan kerja sama di pemerintahannya.

"Saya pikir butuh inovasi, kerja sama, sama ya kita harus bangun kebersamaan di sana. Saya pikir ke depan Jawa Tengah akan menjadi provinsi yang bagus juga kan karena ada kawasan industri batang," tutur Bahlil.

Berdasarkan data Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2023, Jawa Barat tercatat sebagai wilayah dengan realisasi terbesar selama kuartal II-2023, yakni dengan nilai sebesar Rp53,7 triliun.

Kemudian, posisi kedua diduduki DKI Jakarta dengan nilai Rp43 triliun; Jawa Timur di urutan ketiga dengan Rp31,1 triliun; Sulawesi Tengah di urutan keempat dengan catatan realisasi investasi sebesar Rp26,6 triliun; dan Banten di posisi kelima dengan nilai Rp24,9 triliun.

Mitsubishi XFC tertangkap kamera tengah melintas di Tol Trans Jawa, Sabtu (24/6). (Dok. DetikOto/Luthfi Andhika)Foto: Mitsubishi XFC tertangkap kamera tengah melintas di Tol Trans Jawa, Sabtu (24/6). (Dok. DetikOto/Luthfi Andhika)
Mitsubishi XFC tertangkap kamera tengah melintas di Tol Trans Jawa, Sabtu (24/6). (Dok. DetikOto/Luthfi Andhika)

Jawa Barat tercatat sebagai tujuan penanaman modal asing (PMA) nomor satu dengan nilai US$2,6 miliar atau sekitar Rp39,11 triliun (asumsi kurs Rp15.043/US$) dan kontribusi 20,6 persen sepanjang kuartal II-2023.

Sementara itu, Sulawesi Tengah menjadi urutan kedua tujuan PMA dengan nilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp25,57 triliun dan kontribusinya 13,7 persen. Posisi ketiga ditempati oleh DKI Jakarta dengan nilai investasi asing US$1,5 miliar atau sekitar Rp22,56 triliun dan kontribusinya 11,5 persen.

Tujuan favorit PMA keempat adalah Banten dengan nilai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun dan kontribusi 9,2 persen. Terakhir, posisi kelima adalah Jawa Timur dengan nilai PMA US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun dan kontribusi 8,1 persen.

Namun, dalam hal realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), Jawa Barat berada di posisi keempat dengan Rp15,4 triliun pada kuartal II-2023.

Posisi pertama diduduki DKI Jakarta dengan Rp21,6 triliun. Posisi kedua ditempati Riau dengan Rp18,3 triliun, dan Jawa Timur di nomor empat dengan nilai investasi Rp16 triliun. Terakhir adalah provinsi Kalimantan Timur dengan realisasi Rp11 triliun.

Pada periode Januari-Juni 2023, Jawa Barat juga menempati posisi pertama dalam realisasi investasi dari PMA dan PMDN, yakni sebesar Rp 103,7 triliun.

Posisi selanjutnya adalah DKI Jakarta dengan total realisasi Rp79,5 triliun dan posisi ketiga Jawa Timur dengan nilai Rp61,2 triliun. Posisi keempat adalah Sulawesi Tengah Rp56,4 triliun. Sementara itu posisi kelima, yaitu Banten Rp50,6 triliun.

Secara wilayah, Jawa Barat menjadi provinsi favorit investor asing pada Semester I-2023. Total investasi di wilayah ini mencapai US$4,5 miliar atau sekitar Rp67,69 triliun dan share mencapai 18,3 persen.

Posisi selanjutnya adalah Sulawesi Tengah dengan nilai investasi US$3,7 miliar atau sekitar Rp55,66 triliun (14,9 persen) dan DKI Jakarta US$2,6 miliar atau sekitar Rp39,11 triliun (10,7 persen).

Kemudian, di posisi keempat, yakni provinsi Banten dengan nilai US$2,2 miliar atau sekitar Rp33 triliun (9,1 persen) dan terakhir Jawa Timur US$2 miliar atau sekitar Rp30 triliun (8,2 persen).

Di sisi PMDN, Jawa Barat harus kalah dari DKI Jakarta. Ibu kota berada di urutan pertama dengan realisasi investasi Rp40,6 triliun dan share 12,9 persen.

Jawa Barat berada di posisi kedua dengan total investasi Rp37,2 triliun. Posisi ketiga dan keempat masing-masing ada Jawa Timur dan Riau dengan Rp31,5 triliun (10 persen) dan Riau Rp28,5 triliun (9 persen). Terakhir, di posisi kelima, yaitu Kalimantan Timur dengan nilai Rp22,4 triliun dan share sebesar 7,1 persen.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Siapkan Calon Pengganti Ganjar Sebagai Gubernur Jateng

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular