Lapor Pak Ganjar! Ini Alasan Jateng Kurang Dilirik Investor

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
21 July 2023 14:55
Presiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan Pers usai melaksanakan Salat Ied Fitri 1444 H di Masjid  Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan (MBZ) di Solo. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan Pers usai melaksanakan Salat Ied Fitri 1444 H di Masjid Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan (MBZ) di Solo. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan penyebab tak masuk Jawa Tengah dalam lima besarnya realisasi investasi di kuartal II-2023. Menurutnya, daya tarik investasi di wilayah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu kurang kerja keras dan kolaboratif.

"Butuh kerja keras lagi, butuh kolaborasi," kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Bahlil menekankan, sebetulnya Jawa Tengah akan memiliki daya tarik tersendiri untuk investasi, salah satunya adalah pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang segera pada 2024.

Namun, dia menekankan, investasi tidak akan masuk tanpa adanya inovasi untuk memperluas kawasan kerja sama di pemerintahannya. Maka, menurutnya, Jawa tengah harus mendorong inovasi dan kolaborasi.

"Saya pikir butuh inovasi, kerja sama, sama ya kita harus bangun kebersamaan di sana. Saya pikir ke depan Jawa Tengah akan menjadi provinsi yang bagus juga kan karena ada kawasan industri batang," tuturnya.

Jawa Barat merupakan provinsi terbesar kedua di Indonesia yang dipimpin oleh Gubernur Ridwan Kamil, dan menjadi wilayah dengan realisasi investasi terbesar selama kuartal II-2023. Nilainya tercatat sebesar Rp 53,7 triliun.

Realisasi investasi pada kuartal II-2023 secara nasional sebesar Rp 349 triiiun, tumbuh 15,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) dan 6,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq).

Kemudian, posisi selanjutnya ditempat oleh DKI Jakarta sebesar Rp 43 triliun dan ketiga ada Jawa Timur sebesar Rp 31,1 triliun. Selanjutnya, ada Sulawesi Tengah yang mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 26,6 triliun dan kelima, Banten dengan nilai Rp 24,9 triliun.

Jawa Barat juga tercatat sebagai tujuan penanaman modal asing (PMA) nomor satu dengan nilai US$ 2,6 miliar dan kontribusinya 20,6% sepanjang kuartal II-2023. Posisi kedua adalah Sulawesi Tengah dengan nilai US$ 1,7 miliar dan kontribusinya 13,7%.

Posisi ketiga diisi oleh DKI Jakarta dengan nilai investasi asing US$ 1,5 miliar dan kontribusinya 11,5%. Tujuan favorit PMA keempat adalah Banten US$ 1,2 miliar (9,2%) dan kelima adalah Jawa Timur US$ 1 miliar (8,1%).

Sayangnya, dalam hal realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), Jawa Barat ada di posisi keempat dengan Rp 15,4 triliun pada kuartal II-2023. Posisi pertama ada DKI Jakarta dengan Rp 21,6 triliun. Posisi kedua ditempati Riau dengan Rp 18,3 triliun dan ketiga, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 16 triliun. Terakhir adalah provinsi Kalimantan Timur dengan realisasi Rp 11 triliun.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kebanjiran Investasi Asing, Paling Banyak dari Negara Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular