Impor Mobil Utuh Anjlok 50,8%, Ternyata Ini Penyebabnya

Damiana, CNBC Indonesia
21 July 2023 16:45
Aktivitas Car Terminal di Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). Pelabuhan Patimban memiliki lokasi strategis di antara Bandara Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antar kawasan dan menopang percepatan ekspor. Percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban diharapkan mendorong perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat. Pelabuhan ini diharapkan mendukung perekonomian regional dan nasional.. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Car Terminal di Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor mobil nasional bulan Juni 2023 anjlok 50,8% jadi hanya 7.459 unit dibandingkan bulan Mei 2023 yang mencapai 15.153 unit. Demikian mengutip data impor mobil utuh (completely built up/ CBU) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).

Penurunan terbesar terjadi pada impor CBU oleh Mitsubishi Motors, dari 4.287 unit pada Mei 2023 menjadi jadi 1.061 unit di bulan Juni 2023. Juga turun dibandingkan impor Juni 2022 yang tercatat sebanyak 2.323 unit.

Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, penurunan impor mobil tersebut bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor.

"Bisa jadi karena ada perubahan aturan, regulasi, atau tarif yang memengaruhi keefisienan harga retail dari impor mobil CBU ke pasar Indonesia. Yang segmentasi terbesarnya ada di kelompok middle market dan middle low tersebut," kata Yannes kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (21/7/2023).

Selain itu, jelasnya, faktor berpengaruh lainnya kemungkinan karena kebijakan kondusif pemerintah yang sudah diimplementasikan.

"Ini bisa jadi telah membuat produsen lokal mungkin lebih fokus pada produksi mobil dalam negeri untuk memenuhi permintaan domestik, dengan berbagai desain baru yang sangat menarik perhatian pasar lokal dengan fitur-fitur teknologi canggih," katanya.

"Dan harga retail yang semakin menarik minat pasar lokal," ujar Yannes.

Apalagi, tambahnya, saat ini terjadi restrukturisasi rantai pasokan global yang semakin berfokus menjadikan Indonesia sebagai sentra produksi dan hub utama untuk produksi kendaraan bagi pasar Asia-Pasifik.

Yannes mengatakan, keterbatasan pasokan chip semikonduktor yang sempat memicu kekhawatiran global tidak berdampak banyak hingga menyebabkan penurunan impor mobil Indonesia.

"Perkiraan terbaru menunjukkan mulai adanya tren peningkatan dalam produksi chip untuk kendaraan, walaupun belum maksimal," katanya.

"Soal kelangkaan chip lebih banyak membuat industri mobil mewah terganggu, sehingga lebih berpotensi pada turunnya impor CBU kendaraan premium ke Indonesia," jelasnya.

Tercatat, impor sejumlah merek mobil yang dikenal sebagai mobil mewah, seperti Mercedes-Benz CV pada bulan Juni 2023 memang jadi hanya 61 unit dibandingkan Mei 2023 yang tercatat 292 unit. Begitu juga dengan impor BMW jadi hanya 47 unit dari sebelumnya 336 unit. Dan, Lexus turun dari 297 unit jadi 201 unit.

Data Gaikindo menunjukkan, impor CBU sepanjang Januari-Juni 2023 mencapai 55.150 unit. Melonjak dibandingkan impor mobil CBU pada Januari-Juni 2022 yang tercatat sebanyak 32.133 unit.

Sementara, impor bulan Juni 2023 anjlok hingga setengah dari bulan Mei 2023, dari 15.153 unit ke 7.459 unit. Namun meningkat dibandingkan Juni 2022 yang impornya sebanyak 5.868 unit.

Toyota tercatat dengan porsi impor terbanyak, mencapai 39,7% untuk periode semester pertama tahun 2023, naik dibandingkan periode sama tahun 2022 dengan porsi 38,2%.

Disusul Mitsubishi Motors dengan porsi 24,5%, turun dibandingkan semester pertama tahun 2022 yang sebanyak 26,0%.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Buah Luhut Ungkap Bakal Ada Aturan Turunan Impor Mobil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular