Internasional

Bos Uni Eropa ke Jakarta, RI Cs Singgung soal UU 'Anti' Sawit

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 July 2023 19:06
Kolase Bendera Eropa dengan Indonesia. (Pool AP Photo)
Foto: Kolase Bendera Eropa dengan Indonesia. (Pool AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara ASEAN dan Uni Eropa (EU) akan terus membangun kerja sama di berbagai bidang. Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi dalam pertemuan ASEAN - Uni Eropa Post Ministerial Conference (PMC) di Jakarta, Kamis (17/7/2023).

Dalam pertemuan dengan blok tersebut, Retno menyampaikan beberapa aspek isu yang penting bagi kedua pihak, salah satunya peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan, di mana ASEAN dan Uni Eropa memiliki banyak potensi besar.

Menurut Retno, kedua organisasi sama-sama menjadi mitra perdagangan terbesar ketiga. Keduanya juga memiliki ekonomi yang terintegrasi dengan 450 juta konsumen di Uni Eropa dan 650 juta konsumen di ASEAN, sehingga ia menekankan potensi tersebut tidak boleh dibatasi oleh kebijakan hambatan perdagangan.

"Potensi-potensi tersebut tidak boleh dibatasi dengan adanya kebijakan hambatan perdagangan seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan European Union Enforcement Regulation (EUER)," tegas Retno.

Untuk itu, kata Retno, kedua pihak harus mencari solusi bersama melalui mekanisme ASEAN - UE seperti Joint Working Group on Palm Oil. Di samping itu, ASEAN dan Uni Eropa juga harus memperkuat kemitraan strategis yang berbasis pada prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.

"Indonesia berharap kerja sama strategis ASEAN - UE dapat diperkuat dengan berlandaskan pada prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan," jelas Menlu Retno.

Pertemuan sendiri membahas kemitraan ASEAN - UE yang terjalin selama 45 tahun. Negara ASEAN apresiasi sejumlah capaian di antaranya suksesnya KTT ASEAN - UE di Brussel, kerja sama maritim dalam kerangka Indo-Pasifik, peningkatan perdagangan dan investasi, kerja sama transisi energi, sosial budaya, dan kesehatan.

High Representative for Foreign Affairs and Security Policy/Vice-President of the Commission (HRVP) Joseph Borell mengakui peran ASEAN sebagai pemain kunci global di abad ini, terutama di tengah rivalitas dan krisis global yang berlangsung.

Pertemuan juga menggarisbawahi pentingnya penyelesaian isu Laut China Selatan, keprihatinan atas situasi di Ukraina, dan Semenanjung Korea.

Uni Eropa juga mendukung pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, terutama terkait isu Ukraina dan Laut Tiongkok Selatan. Lebih lanjut, HRVP Borell juga menegaskan dukungan atas pendekatan ASEAN untuk penyelesaian isu Myanmar.

Meski demikian, sejumlah negara ASEAN menyampaikan keprihatinan atas pemberlakuan EU Deforestation Regulation yang dianggap menghambat masuknya produk negara ASEAN ke pasar UE. Pertemuan juga mendorong penyelesaian ASEAN - EU Free Trade Agreement.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menlu Retno Tegaskan ASEAN Ogah Jadi 'Boneka' Kekuatan Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular