
Banyak Insentif, Transisi Energi Bersih Makin Seksi

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN tengah mendorong dekarbonisasi industri kelapa sawit lewat proyek Biomethane yang berasal dari limbah sawit yang akan dimulai 2024 mendatang.
Proyek ini sejalan dengan komitmen pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060. Tidak hanya menjadi masa depan, energi bersih juga digadang banyak memiliki keuntungan untuk para industri dan investor.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko. Menurutnya, adanya ribuan perkebunan sawit (PKS) di Indonesia yang siap memproduksi biomethane membuat pelaku akan banyak dapat kemudahan.
Misalnya saja, sambung Arief, seperti pinjaman untuk proyek dengan bunga yang lebih ringan. Lalu ada paradigma industri sudah dianggap menangani target emisi karena pada akhirnya memiliki karbon kredit.
"Tentunya semua investor kalau sudah dikaitkan dengan menjaga emisi kemudian menuju green, kemudahan-kemudahan itu banyak," ujar Arief dalam Economic Update CNBC Indonesia, Kamis (13/7/2023).
Arief mengungkap, pihaknya juga sudah mulai bekerja sama dengan buyer atau off taker untuk memanfaatkan biomethane yang pada akhirnya juga menjaga perusahaan mereka untuk memenuhi komitmen menjadi green.
"Artinya semua pihak yang terkait akan project ini akan merasa diuntungkan. Apalagi funding dan loan dipermudah, harga jual juga juga lebih bagus," tambahnya.
Di sisi lain, para petani PKS juga memiliki added value bagi komoditas mereka karena waste sawit yang dihasilkan tidak sia sia terbuang. Dengan begitu, mereka bisa mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair tersebut.
Sebagai informasi, kapasitas produksi biomethane mencapai 432.000 MMBTU/tahun. PGN direncanakan akan mengangkut biomethane dari Sumatera ke offtaker potensial di area Jawa dan Sumatera dengan menggunakan jaringan pipa gas.
Karakteristik yang mirip dengan gas bumi, membuat biomethane dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik, dan pemanas, serta lebih baik dalam jejak karbon.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Untung Besar! 2022, PGN Raup Laba Bersih USD 326,2 Juta
