
PGN Siap Maksimalkan Peluang Energi Bersih, Gini Caranya

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berupaya untuk mendorong transisi energi bersih. Perseroan melihat dan siap menangkap peluang dari upaya pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko menuturkan, bahwa pihaknya memiliki beberapa cara untuk mendukung NZE 2060. Ini dilakukan perseroan dengan mendukung berbagai perusahaan untuk menggunakan energi bersih, dalam hal ini gas yang dinilai lebih ramah lingkungan. Sehingga pada akhirnya ikut menurunkan emisi karbon.
Cara yang pertama, yakni PGN selalu mengupayakan pembangunan infrastruktur pipa yang lebih masif. Saat ini, pipa hanya terbatas terhubung dari Sumatera ke Batam, hingga ke Jawa Tengah (Batang). Dengan pembangunan yang lebih masif, nantinya pipa akan bisa tersambung hingga wilayah Jawa Timur.
"Nanti akan tersambung yang dari Jawa Timur, sampai saat ini masih sampai Batang. Nanti (pipa Sumatera) seluruhnya akan tersambung ke (semua wilayah) Jawa," ujar Arief dalam Economic Update CNBC Indonesia, Kamis (13/7/2023).
Selain itu, PGN juga terus akan meningkatkan distribusi gas yang lebih luas. Sehingga perusahaan dan industri yang selama ini masih kekurangan akan lebih mendapatkan pasokan ke depannya.
Di samping itu, seandainya jaringan pipa distribusi dari pipa utama tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gas perusahaan dan industry yang membutuhkan, PNG sudah menyiapkan alternatif. Perseroan bakal menyiapkan gas alam terkompresi atau Compressed natural gas (CNG) dan gas metana atau Liquefied Natural Gas (LNG)
Untuk LNG sendiri, jenis gas yang satu ini digunakan PNG untuk menjangkau industri yang tidak terjangkau pipa distribusi. Pemanfaatan LNG sudah menjadi bagian dari pemanfaatan program PGN berupa iso tank dan microbalt.
Permintaan akan energi bersih pun semakin banyak, terutama untuk industri perhotelan. "Kita tahu industri seperti perhotelan juga sudah memikirkan green. Seperti Hotel Hilton Jawa Barat, hingga hotel-hotel di Bali yang mereka disyaratkan mencapai NZE. Mau gak mau PGN sebagai distributor gas harus bisa memenuhi kebutuhan mereka memakai gas untuk menjaga untuk green environment," jelas Arief.
Di samping itu, lanjut Arief, PNG juga membantu pemerintah mengurangi beban subsidi LPG dengan membangun jaringan gas. Jaringan gas ini menggunakan gas alam yang diproduksi dari Indonesia.
"Kalau semakin banyak jaringan gas yang dibangun untuk masyarakat konsumen rumah tangga, maka akan berkurang pemakaian LPG untuk masyarakat, sehingga kita juga membantu mengurangi beban pemerintah di subsidi LPG ini," pungkasnya.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Untung Besar! 2022, PGN Raup Laba Bersih USD 326,2 Juta
