
Siap-siap, PLTU Batu Bara Swasta Bisa Pensiun Dini Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengungkapkan bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara milik swasta (Independent Power Producer/IPP) sudah bisa masuk dalam program early retirement atau pensiun dini pada tahun ini.
"Untuk yang IPP sudah bisa dilakukan tahun ini," terang Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Masyuri di sela acara "11 Tahun Indonesia EBTKE Conex", Kamis (13/7/2023).
Sayangnya Pahala tidak menjelaskan detil nama PLTU Batu Bara milik IPPÂ yang bisa dipensiunkan dini tahun ini. Yang terang, untuk PLTU milik PT PLN (Persero) saat ini sedang dalam proses due diligence dengan SMI dan beberapa pihak lain untuk bisa dilakukan pensiun dini.
Sebagaimana diketahui, untuk PLTU Batu Bara milik PLN yang masuk ke dalam pensiun dini adalah PLTU Pelabuhan Ratu berkapasitas 3x350 Mega Watt (MW). Rencananya, pembangkit tersebut akan diakuisisi oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Kelak, usia operasi pembangkit-nya akan diturunkan.
Wamen Pahala membeberkan, untuk mengakselerasi pensiun dini PLTU baik IPP dan milik PLN, butuh dukungan dari sisi pembiayaan. "Butuh juga perbaikan dari taksonomi pembiayaan, karena sampai saat ini karbon zero belom termasuk dalam sustainable sehingga ada dari berbagai pihak untuk bisa memensiunkan mengingat pembiayaan portofolio kepada sektor batu bara masih dianggap sesuatu," ungkap Pahala.
Pahala mencatat, upaya pemerintah melakukan pensiun dini PLTU batu bara bisa menurunkan emisi CO2 sebesar 9 juta ton dalam waktu 10 tahun. Sementara dalam waktu 25 tahun bisa menurunkan emisi hingga 90 juta ton CO2.
"Ini butuh perubahan regulasi, mindset, bukan hanya di sektor energi tapi juga di pembiayaan dan para investor dan perusahaan pembiayaan," kata Pahala.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan setidaknya 13 atau 14 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu bara di Indonesia yang siap 'disuntik mati' atau dipensiunkan dini. Hal itu sebagai upaya pemerintah mendukung pengurangan emisi karbon di dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sebesar 4,8 giga watt (GW) yang terdiri dari setidaknya 13-14 PLTU untuk dipensiunkan dini.
"Kita dalam daftar itu 4,8 GW subjek terhadap pendanaan-nya. Kita sudah tawarkan 4,8 GW. Lumayan, ada berapa ya, 13 atau 14 (PLTU)," jelas Dadan saat ditemui di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/7/2023).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Masih Otak Atik Dana Pensiun Dini PLTU Batu Bara