RI Mau Ekspor Listrik ke Negara Tetangga, Segini Harganya..

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
11 July 2023 14:24
Suasana Solar Panel (PLTS) di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (11/4). Solar panel merupakan terobasan baru bagi pengembang untuk solusi hemat listrik di masa kini. Banyak sejumlah pengembang mulai menerapkan pemanfaatan teknologi panel surya di setiap perumahan, sekolah, maupun perkantoran. Dengan adanya PLTS ini pemakaian listrik dapat hemat hingga 60 persen. ( CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai peluang untuk mengekspor listrik ke Papua Nugini. Hal tersebut menyusul kerja sama antara kedua belah pihak mengenai program hilirisasi.

Menurut Luhut Prime Minister Papua Nugini cukup kagum dengan program hilirisasi yang saat ini dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, setibanya di negara itu, pemerintah Papua Nugini langsung membicarakan mengenai hilirisasi.

"Dia bilang Indonesia begitu maju bisa gak kita kerja sama dalam bilateral itu. Bisa kita lakukan banyak hal. Sebelumnya saya brief Presiden pak mereka listrik harganya 37 sen per kwh padahal di kita 6-9 sen per kwh memang ada yang tinggi. Saya bilang itu tawarin saja pak untuk mereka dapat listrik dari kita atau kita bangun atau kerja sama," ujar Luhut dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, dikutip Selasa (11/7/2023).

Menurut Luhut, Papua Nugini juga diketahui memiliki tambang mineral berupa tembaga yang cukup kaya. Melihat hal tersebut, pemerintah Indonesia berencana untuk menawarkan kerja sama dalam proyek hilirisasi.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi dan PM Papua Nugini James Marape akhirnya sepakat untuk membuat task force Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini.

"Tadi kami sudah zoom call, Deputi Prime Minister bersama empat menterinya. Saya, Menteri ESDM, Wakil Menteri BUMN 1 dan 2, Dirut PLN, Dirut Pertamina dan Deputi saya duduk. Kita bikin list. Misalnya mereka butuh listrik, kita ada lebih listrik mereka setuju. Tim PLN akan berangkat ke Papua Nugini," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Singapura! Permintaan Ekspor Listrik RI Kayanya Ditolak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular