Bursa Sawit RI Meluncur Juli Ini, Malaysia Belanda Gigit Jari

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar baik bagi pelaku usaha kelapa sawit Indonesia. Bursa Komoditas Sawit akan rilis dalam waktu dekat. Peluncuran bursa tersebut nantinya akan menjadi sebuah acuan harga minyak sawit mentah atau CPO Indonesia untuk ekspor.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan Bursa Komoditas Sawit adalah keinginan dari Presiden Joko Widodo. Pemerintah juga menegaskan Indonesia merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia. Jadi yang menentukan harga sawit dunia adalah Indonesia, bukan Malaysia atau Belanda.
"Iya karena gini Pak Menko Pak Presiden mengatakan kita sawit terbesar kok mengacu ke Malaysia harganya, terus mengacu ke Belanda lho kita kok gak ada jadi kita kalau menghitung harga lihat dulu Bursa Malaysia, Bursa Belanda lha kita gak ada," ungkap Pria yang akrab disapa Zulhas di Economic Update, Selasaa (11/7/2023).
![]() Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. |
Zulhas ingin Bursa Komoditas Sawit nantinya mempermudah pengusaha kelapa sawit Indonesia. Bukan justru mempersulit atau membuat bingung.
"Nah itu penting ada tapi jangan sampai bursa ini mempersulit atau menambah rantai birokrasi yang gak perlu. Prinsipnya ada bursa justru untuk mempermudah bukan membuat susah," sebutnya.
Zulhas memastikan aturan pembentukan Bursa Komoditas Sawit sudah siap dirilis bulan ini.
"Juli awal sudah siap," tegasnya
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mendag Zulhas Cari Cuan Rp 225 Triliun Pakai Cara Ini
