
Joe Biden Blak-blakan Sebut Ukraina Belum Siap Gabung NATO

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden blak-blakan mengatakan Ukraina belum siap untuk menjadi anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Biden mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina harus diakhiri sebelum aliansi tersebut dapat mempertimbangkan menambahkan Kyiv ke jajarannya.
Biden mengatakan, saat diskusi tentang keanggotaan Ukraina dalam NATO terlalu dini, AS dan sekutunya di NATO akan terus memberikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky keamanan serta persenjataan yang mereka butuhkan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
"Saya kira tidak ada kebulatan suara di NATO tentang apakah akan membawa Ukraina ke dalam keluarga NATO atau tidak sekarang, pada saat ini, di tengah perang," kata Biden dalam wawancara dengan CNN International, dikutip Senin (10/7/2023).
"Misalnya, jika Anda melakukan itu, maka, Anda tahu - dan maksud saya apa yang saya katakan - kami bertekad untuk menyerahkan setiap jengkal wilayah yang merupakan wilayah NATO. Itu adalah komitmen yang kita semua buat, apapun yang terjadi. Jika perang sedang terjadi, maka kita semua berperang. Kami sedang berperang dengan Rusia, jika itu yang terjadi."
Biden mengatakan bahwa dia telah berbicara panjang lebar dengan Zelensky tentang masalah tersebut. Dia telah memberi tahu Zelensky bahwa AS akan terus menyediakan keamanan dan persenjataan untuk Ukraina seperti yang dilakukannya untuk Israel, sementara prosesnya berjalan.
"Saya pikir kita harus menyusun jalur yang rasional agar Ukraina dapat memenuhi syarat untuk dapat masuk ke NATO," kata Biden, mencatat bahwa dia menolak tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum perang untuk komitmen untuk tidak mengakui Ukraina karena aliansi memiliki kebijakan pintu terbuka.
"Tapi saya pikir terlalu dini untuk mengatakan, menyerukan pemungutan suara, Anda tahu, sekarang, karena ada kualifikasi lain yang perlu dipenuhi, termasuk demokratisasi dan beberapa masalah itu," kata Biden.
Pada Jumat pekan lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa AS mengirimkan munisi tandan ke Ukraina untuk pertama kalinya. Langkah ini diambil untuk membantu meningkatkan amunisi Ukraina saat AS melakukan serangan balasan terhadap Rusia.
Biden mengatakan itu adalah keputusan sulit untuk memberikan amunisi kontroversial kepada Ukraina, tetapi dia yakin itu perlu karena Ukraina kehabisan amunisi.
Akibat perang Ukraina, persatuan NATO diprediksi akan diuji pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan di Vilnius, Lituania, pekan ini.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! AS Ingin Jadikan Ukraina seperti Israel
