Economic Update

Gara-gara Eropa, RI Bisa Tekor 6 Miliar Euro!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 10/07/2023 13:39 WIB
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa regulasi EU Deforestation-Free Regulation (EUDR) yang mulai berlaku pada Juni 2023 akan berdampak buruk bagi Indonesia, terutama ekspor produk perkebunan a.l. kopi, kakao dan minyak sawit.

Akibat regulasi ini, dia memperkirakan ekspor Indonesia akan merugi hingga 6 miliar euro. Kerugian ini hanya mencakup minyak sawit.

"Ekspor bisa terganggu 6 billion euro jika berlaku tahun depan," kata Airlangga dalam Economic Update, Senin (10/7/2023).


Saat ini, kata Airlangga, pemerintah telah membentuk task force dengan Uni Eropa. Pembentukan ini dalam rangka menyelaraskan EUDR dengan kebijakan Indonesia sehingga produk kehutanan tidak terganggu.

Airlangga berharap kerugian ini tidak membengkak. Oleh karena itu, Indonesia mendorong penggunaan biodiesel di dalam negeri. Saat ini, Indonesia telah menggunakan B35 dan akan mendorong negara-negara lain untuk menggunakan biodiesel, a.l. Malaysia dan Thailand.

Selain EUDR, Airlangga mengingatkan bahwa Indonesia juga terancam kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) oleh yang akan dilakukan di tahun 2026. Adapun, industri besi dan baja akan menjadi subjek dari regulasi CBAM ini.

Dengan regulasi CBAM, negara-negara yang memproduksi besi dan baja bisa dikenakan pajak lingkungan unilaterally oleh Eropa jika negara tersebut belum memberlakukan pajak karbon.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Eksportir Kepiting Incar Eropa Saat Trump "Sibuk" Perang Dagang