Tiba-Tiba 'Serang' Indonesia, IMF Takut RI Jadi Negara Maju?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter International (IMF) belum lama ini meminta pemerintah Indonesia untuk menghapus secara bertahap kebijakan larangan ekspor dan hilirisasi pertambangan. IMF menambah daftar lembaga yang menentang kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal hilirisasi.
Sebelum IMF, Uni Eropa juga menggugat kebijakan Jokowi ini dengan membawanya ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Lantas bagaimana tanggapan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panndjaitan akan hal tersebut?
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya negara berkebang seperti Indonesia memang harus berjuang sendiri untuk menjadi negara maju di dunia. Dia menilai, tidak akan sebuah negara menjadi negara maju bila terus-terusan menjadi 'budak' dari negara maju.
"Begini, dari pengalaman saya tidak akan ada satu negara maju pun di dunia ini yang akan menarik kamu untuk jadi negara maju. So you have to do it by yourself atau kau jadi budak mereka terus. Berkelahi saja mereka terus untuk kita jadi budak mereka," jelas Luhut dalam program Economic Update 2023 CNBCÂ Indonesia, Senin (10/7/2023).
Adapun, Luhut mengakui bahwa Indonesia masih memiliki kekurangan, namun menurutnya tidak akan ada pemimpin negara yang sempurna. Dengan begitu, dia menilai Indonesia harus bergerak sendiri untuk menjadi bagian dari negara maju di dunia.
"Kita kompak. Bahwa kita kurang? Yes. Siapa pun presiden ada kurangnya. Kalau mau sempurna kau ke surga saja. Tidak akan ada satu pun yang bikin kalian maju kecuali kamu sendiri," tambahnya.
Dengan begitu, Luhut menyampaikan dengan adanya kecaman dari berbagai pihak di kancah internasional, Indonesia harus ada kebanggaan tersendiri.
"Ada negara di Eropa yang penduduknya cuma berapa ikut ngatur-ngatur Indonesia. Saya bilang, hey bangsa kita harus ada kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Jangan kau bandingkan lagi, ada nulis bikin artikel yang bandingin dengan Timor Leste, saya kan baru dari Timor Leste kemarin, jangan dibandingin ke situ lah," paparnya.
Seperti diketahui, program hilirisasi pertambangan Indonesia terus mendapatkan godaan. Kebijakan yang menjadi kebanggaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini tengah mendapatkan serangan dari berbagai macam pihak, dari digugat, dikucilkan sampai ke level diminta untuk dihapus.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Tak Gentar Diserang! Anies, Ganjar, Prabowo Berani?