Diserang Dunia, Aksi Jokowi Malah Dicontek Negara Tetangga!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa negara tetangga Indonesia yakni Papua Nugini justru ingin bekerjasama untuk mengembangkan hilirisasi pertambangan di negaranya. Hal itu, kata Menko Luhut, seiring dengan kagumnya Papua Nugini atas suksesnya kebijakan hilirisasi di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, kebijakan larangan ekspor mineral mentah dan hilirisasi Indonesia sedang dalam pertentangan dunia termasuk diantaranya adalah Uni Eropa (UE) yang menggugat kebijakan tersebut di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Yang terbaru, Dana Moneter International (IMF) meminta untuk kebijakan hilirisasi dihapus secara bertahap.
Di tengah pertentangan itu, rupanya ada juga negara yang salut dengan kebijakan hilirisasi Indonesia. Menko Luhut menyampaikan bahwa negara tetangga RI yakni Papua Nugini justru ingin bekerjasama mengembangkan hilirisasi dengan Indonesia.
"Jadi perjalanan kami ke Papua Nugini menarik. Kemarin tiba di sana itu Perdana Menteri (James Marape) menjemput Presiden Jokowi tapi yang menarik mereka langsung bucara hilirisasi. Indonesia begitu maju (dan mengatakan), bisa tidak kita kerja sama," ungkap Menko Luhut dalam Economic Update 2023 CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Maklum jika Papua Nugini ingin menyontek hilirisasi dari Indonesia, Papua Nugini juga diketahui memiliki tambang mineral berupa tembaga yang cukup kaya.
Selain itu, Luhut juga mengungkapkan adanya potensi kerja sama berupa ekspor listrik dari Indonesia ke Papua Nugini. Hal tersebut setidaknya bisa mengurangi beban Indonesia yang selama ini kelebihan pasokan listrik.
"Sebelumnya saya brief Presiden pak mereka listrik harganya 37 sen per kwh padahal di kita 6-9 sen per kwh memang ada yang tinggi. Saya bilang itu tawarin saja pak untuk mereka dapat listrik dari kita atau kita bangun atau kerja sama," ujar Luhut dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Oleh sebab itu, Indonesia dan Papua Nugini akhirnya sepakat untuk membuat task force Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini. Selain hilirisasi, Papua Nugini juga mempunyai peternakan Sapi yang cukup besar.
"Ketiga mereka punya sapi, terus kenapa kita jauh jauh ke Afrika," kata dia.
Tak hanya Papua Nugini, Australia juga mendukung Indonesia dan melihat bahwa program hilirisasi atasi down streaming di dalam negeri merupakan hal yang sangat maju.
"Mereka melihat malah Indonesia dengan adanya down streaming ini bisa maju, dengan leadership Presiden Jokowi Indonesia melakukan hilirisasi digitalisasi. Pekerjaan holistik terintegrasi dan itu dinyatakan PM Australia (Anthony Albanese) kemarin," ungkap Luhut dalam Economic Update 2023 CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Menjawab ragam pertentangan soal hilirisasi, Luhut menyatakan bahwa tidak akan ada negara maju di dunia ini yang akan menarik negara lain menjadi negara maju.
"Do yo have to do it by your self atau kau jadi budak mereka terus. Berkelahi aja terus kita akan jadi budak mereka. Kita (harus) kompak bahwa kita kurang, yes siapa pun Presiden ada kurangnya, kalau mau sempurna kau ke surga aja. Tidak akan ada satu pun yang bikin kalian maju kecuali kamu sendiri. " ungkap Luhut.
(pgr/pgr)