
Ini Dia Sosok Capres Pilihan Jutaan Peternak-Pengusaha RI

Peternak ayam di Tanah Air berharap presiden RI berikutnya mengetahui permasalahan pertanian dan peternakan, dan tak hanya janji belaka bakal peduli dan melindungi peternak dan petani.
"Kita minta pemimpin atau pejabat yang memang peduli kepada peternak mandiri atau peternak rakyat, karena memang selama ini semuanya juga hanya sekedar banyak teori dan banyak janjinya saja," kata Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Pardjuni kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (7/72023).
"Yang waktu kemarin terakhir, pak SYL Menteri Pertanian ini juga sama ya, Jadi waktu kita ketemu setelah dia pelantikan menteri itu pun dia janjinya sama 'pro peternak rakyat', tapi pada akhirnya, prakteknya itu jauh dari apa yang kita harapkan," tukasnya.
Pardjuni mengungkapkan, saat ini apabila dihitung secara total yang berkompeten dalam dunia perunggasan utamanya ayam broiler, mulai dari peternak, pedagang, supplier, karyawan di kandang, pabrik obat hewan ternak, pabrik pakan, setidaknya ada sekitar 6 juta suara yang dapat disumbangkan dalam Pemilu 2024 mendatang, bilamana capres dan cawapres tersebut memiliki niat untuk peduli kepada peternak rakyat mandiri.
Terkait nama-nama yang sudah beredar jadi Capres RI, Pardjuni pesimistis dari ketiganya tidak ada yang mumpuni untuk pro kepada peternak rakyat.
"Kalau tiga nama itu saya pikir juga mereka belum tahu masalah kita ya, jadi saya sudah punya nomornya Pak Ganjar, saya WhatsApp nggak pernah dibales, urusan ayam juga nggak paham, ketemu juga pernah saya bicara sama beliau, (Pak Ganjar) belum mudeng (ngerti)," tuturnya.
"Kemudian Prabowo juga, dia walaupun pernah menjadi ketua HKTI saya kira mungkin yang dia ketahui hanya masalah pertanian, di dunia perunggasan terutama broiler mungkin juga masih buta. Kemudian Anies, saya kira juga dunia mereka dunia pendidikan, jadi mungkin juga kalau tidak ada yang kasih tahu bahwa permasalahan peternak rakyat kecil itu seperti begini begini begini saya kira juga belum ada yang paham," kata Pardjuni.
(dce/dce)