LRT Made in Madiun Tanpa Masinis, PT KAI Pastikan Aman

Martya Rizky, CNBC Indonesia
06 July 2023 16:50
Suasana Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Light Rail Transit atau LRT Jabodebek dipastikan aman karena pakai sistem keamanan berlapis meski tanpa ada masinis yang mengoperasikannya. LRT buatan PT Inka Madiun ini akan mulai beroperasi pada 18 Agustus 2023 mendatang. Nantinya, LRT akan beroperasi mulai dari pukul 05.00 pagi sampai dengan pukul 23.37 malam hari.

Hal itu diungkapkan oleh Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo saat ditemui di rangkaian LRT Jabodebek pada hari ini, Kamis (6/7/2023).

"Nantinya LRT akan beroperasi dari jam 05.00 pagi sampai jam 23.37 WIB. Jadi warga masyarakat gak perlu khawatir berangkat gelap pulang gelap, kami siap mendukung," ujarnya.

Saat LRT Jabodebek sudah beroperasi secara normal, katanya, akan dijalankan sebanyak 27 trainset atau rangkaian kereta dalam satu harinya, dimana dalam satu hari itu nantinya akan dijadwalkan sebanyak 434 perjalanan.

Adapun waktu antara (headway) LRT untuk melewati suatu titik adalah setiap 4 dan 8 menit sekali. "Di LRT 4 dan 8 menit. Artinya 4 menit itu dari stasiun Dukuh Atas sampai stasiun Cawang. Sementara dari stasiun Cawang-Harjamukti dan Cawang Jatimulya adalah 8 menit," jelasnya.

Kuswardojo memastikan perjalanan LRT tanpa awak atau masinis tentunya akan lebih aman dibandingkan dengan menggunakan masinis. Menurutnya, lebih dari 60% kecelakaan terjadi karena faktor manusia, misalnya karena kelelahan dan sebagainya.

"Dengan operasional tanpa masinis tentunya akan lebih aman dibandingkan menggunakan orang. Lebih dari 60% karena faktor manusia dalam kecelakaan kelelahan, dan sebagainya," tutur dia.

Adapun alasan kenapa lebih aman tanpa awak, dia menjelaskan, karena adanya sistem keamanan yang berlapis.

"Jadi artinya, ketika kita menginstall sistem perjalanan ke dalam kereta ini, di situ ada berbagai sistem yang mengatur ketika dia berjalan lebih dari 80 km per jam, maka sistem akan rem sendiri. Meskipun digunakan manusia manual ya, sehingga kecepatan tidak melebihi," terangnya.

Terkait akselerasi juga begitu, lanjutnya, ketika kereta di depan berjalan 60 Km per jam, maka di belakangnya akan mengikuti sesuai kecepatan. Jadi jarak keretanya akan tetap sama.

"Ketika ada sesuatu yang kita tidak inginkan, katakanlah jalur kereta kita ada benda, itu akan terdeteksi. Dia akan berhenti sebelum kena benda tersebut," jelasnya.

"Begitu juga saat terjadi gempa, kereta akan berhenti otomatis. Dan kereta akan melaju kembali ketika kondisi sudah dimungkinkan. Insya Allah jauh lebih aman," tambah dia.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nunggu LRT Jabodebek Gak Lama, Tiap 7,5 Menit Kereta Datang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular