Foto Internasional

Prancis Membara! Massa Kalap Akibat Polisi Tembak Mati Remaja

Reuters, CNBC Indonesia
Kamis, 29/06/2023 19:45 WIB

Unjuk rasa besar-besaran kembali melanda Ibu Kota Prancis, Paris atas penembakan yang menewaskan seorang remaja berusia 17 tahun di Nanterre.

1/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Kerusuhan terjadi di Prancis selama dua malam berturut-turut ketika pengunjuk rasa berpakaian Balaclava membakar sampah dan menembakkan kembang api. Massa terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan dalam demonstrasi atas penembakan fatal seorang polisi terhadap remaja. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

 

2/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Dilansir AFP, Kamis (29/6/2023), diketahui seorang remaja bernama Nahel M. (17) ditembak di dada dari jarak dekat pada Selasa pagi. Insiden ini memicu kembali perdebatan di Prancis tentang taktik polisi yang telah lama dikritik oleh kelompok hak asasi atas perlakuan terhadap orang-orang pinggiran kota berpenghasilan rendah, terutama etnis minoritas. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

3/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Selanjutnya, salam semua pawai demonstrasi, ibu remaja tersebut menyerukan pada hari Kamis untuk menghormati anak satu-satunya. Sebelumnya pada Rabu (28/6) malam, terjadi bentrokan yang menyebar dari lingkungan di sekitar ibu kota ke kota-kota Prancis lainnya, termasuk Toulouse, Dijon dan Lyon. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

4/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Asap tebal mengepul di atas area tepat di mana wartawan AFP melihat lebih dari selusin mobil dan tong sampah dibakar dan penghalang menghalangi jalan. Pihak polisi Prancis memberikan alasan mengapa menembak mati seorang remaja berusia 17 tahun tersebut lantaran melanggar peraturan lalu lintas dan tidak mau diberhentikan polisi. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

5/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Di distrik kelas pekerja 18 dan 19 di timur laut Paris, polisi menembakkan bola lampu untuk membubarkan pengunjuk rasa yang membakar sampah, tetapi bukannya pergi, massa menanggapi dengan melempar botol. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

6/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Atas kejadian itu pasukan Keamanan Prancis langsung menangkap 150 orang pada malam kedua. Menteri dalam negeri Prancis menyebut kerusuhan itu tidak dapat ditoleransi. "Malam kekerasan yang tidak dapat ditoleransi terhadap simbol-simbol republik, balai kota, sekolah, dan kantor polisi dibakar atau diserang," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di Twitter seperti dilansir AFP, Kamis (29/6/2023). (REUTERS/Stephanie Lecocq)

7/7 Petugas pemadam kebakaran berdiri saat mereka memadamkan kendaraan yang terbakar selama bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, setelah kematian Nahel, seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat menghentikan lalu lintas, di Nanterre, pinggiran kota Paris, Prancis, 28 Juni 2023. (REUTERS/Stephanie Lecocq)

Pernyataan tersebut disampaikan Gerald Darmanin saat dia mengumumkan soal penangkapan terkait kerusuhan tersebut. Dia juga menyatakan dukungannya kepada kepolisian setempat. "Malu kepada mereka yang tidak menyerukan ketenangan," ujar dia. (REUTERS/Stephanie Lecocq)