Diusir Putin, Wagner Diduga Buat Pangkalan Militer di Belarus

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
29 June 2023 14:45
Dalam cuplikan yang diambil dari video dan dirilis oleh Layanan Pers Prigozhin pada hari Jumat, 23 Juni 2023, Yevgeny Prigozhin, kepala jutawan yang blak-blakan dari kontraktor militer swasta Wagner, berbicara selama wawancaranya di lokasi yang tidak ditentukan. Prigozhin, jutawan pemilik kontraktor militer Grup Wagner, menyerang petinggi militer Rusia, menuduhnya meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh serangan balasan Ukraina. (Prigozhin Press Service via AP, File)
Foto: Dalam cuplikan yang diambil dari video dan dirilis oleh Layanan Pers Prigozhin pada hari Jumat, 23 Juni 2023, Yevgeny Prigozhin, kepala jutawan yang blak-blakan dari kontraktor militer swasta Wagner, berbicara selama wawancaranya di lokasi yang tidak ditentukan. (AP/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Citra satelit menangkap aktivitas pembangunan sebuah infrastruktur sementara dalam jangka waktu cepat di pangkalan militer kosong, kawasan Belarus. Berdasarkan laporan The New York Times, diduga aktivitas itu dilakukan oleh kelompok Wagner Grup yang memperoleh kesempatan untuk keluar dari Rusia setelah gagal mengkudeta Presiden Vladimir Putin.

Konstruksi tersebut pertama kali terlihat dalam citra satelit yang diambil pada Senin oleh Planet Labs, sebuah perusahaan swasta dengan jaringan satelit. Citra itu merupakan hasil pengamatan dua hari setelah pasukan Wagner tiba-tiba menghentikan perjalanan mereka di Moskow.

Pada Selasa, gambar dari satelit itu menunjukkan lapangan olahraga seluas kira-kira delapan hektar di dalam fasilitas militer berpagar telah berubah dengan tampilan enam baris bangunan sementara, seperti tenda besar. Citra satelit juga menunjukkan konstruksi serupa di area terbuka di sebelah lapangan olahraga.

Dari segi ukuran, warna, dan tata letak strukturnya mirip dengan perkemahan tenda militer lainnya yang telah mereka bangun di Rusia dan Belarusia sejak awal 2022. Namun, gambar dari satelit itu tampak buram karena diambil oleh satelit Dove beresolusi sedang dari Planet Labs. Satelit beresolusi tinggi perusahaan sejauh ini belum dapat mengambil gambar yang jelas dari situs tersebut sejak konstruksi dimulai.

Pangkalan militer itu sendiri berjarak sekitar 80 mil dari ibu kota Belarusia, Minsk, dan sekitar 13 mil barat laut kota Asipovichy, yang menampung beberapa fasilitas militer, termasuk tempat pelatihan dan tempat penyimpanan amunisi.

Pangkalan itu sebelumnya digunakan oleh Brigade Rudal ke-465 Belarusia, yang dibentuk pada 1988 dan dipindahkan lebih dekat ke Asipovichy pada 2018. Unit ini adalah satu-satunya brigade Belarusia yang memiliki rudal Iskander Rusia, menurut William Alberque, pakar senjata nuklir untuk think tank pertahanan dan keamanan International Institute for Strategic Studies. Iskander mampu mengirimkan hulu ledak konvensional dan nuklir.

Citra satelit Planet Labs dari pertengahan Juni menunjukkan bahwa lapangan di bekas pangkalan benar-benar kosong, dan sedikit atau tidak ada aktivitas di area lain pangkalan.

Outlet berita independen Rusia, Verstka, pada Senin pertama kali melaporkan Asipovichy sebagai lokasi untuk menampung para tentara Wagner. Seiring dengan adanya pernyataan dari Presiden Belarus Aleksandr G. Lukashenko yang menyatakan militer Wagner akan diberikan tempat di negaranya.

"Kami memang menawarkan mereka salah satu pangkalan yang ditinggalkan. Ada pagar, semuanya ada di sana, silakan, pasang tenda, "kata Pak Lukashenko. "Kami akan membantu dengan apa yang kami bisa."


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger! Rusia Disebut Tembaki Pasukan Sendiri di Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular