Internasional

Disebut Tahu Kudeta Wagner, Ini Sosok 'Jendral Kiamat' Putin

Feri Sandria, CNBC Indonesia
29 June 2023 06:15
Founder of Wagner private mercenary group Yevgeny Prigozhin makes a statement on the start of withdrawal of his forces from Bakhmut and handing over their positions to regular Russian troops, in the course of Russia-Ukraine conflict in Bakhmut, Ukraine, in this still image taken from video released May 25, 2023. Press service of
Foto: via REUTERS/PRESS SERVICE OF "CONCORD

Jakarta, CNBC Indonesia - Jenderal Sergei Surovikin menjadi sosok sentral baru dalam saga pemberontakan yang diprakarsai oleh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin. Surovikin merupakan komandan semua pasukan Rusia di Ukraina dari Oktober 2022 hingga Januari 2023, sebelum posisinya dirotasi.

The New York Times, mengutip sumber-sumber intelijen barat, melaporkan pada hari Rabu bahwa Surovikin sebelumnya telah mengetahui tentang pemberontakan bersenjata Prigozhin, di mana tentara bayaran Wagnernya merebut kota Rostov dan pindah ke Moskow sebelum membuat kesepakatan amnesti.

Perwira berusia 56 tahun, yang dijuluki "Jenderal Armagedon" oleh media Rusia, memiliki catatan militer yang panjang dan reputasi kebrutalan dan kekejaman. Dia pertama kali ditunjuk memimpin pasukan Rusia setelah pasukan Putin mengalami kekalahan yang memalukan di timur laut Ukraina. Dirinya dipandang sebagai tanggapan atas kritik kepada Kementerian Pertahanan Rusia yang oleh bos tentara bayaran Yevgeny V. Prigozhin dan sejumlah pihak lain dianggap kurang cekatan.

Prigozhin, yang memimpin pemberontakan singkat selama akhir pekan lalu, dan Jenderal Surovikin telah mengenal satu sama lain setidaknya sejak intervensi Rusia dalam perang Suriah, di mana analis militer mengatakan Surovikin memainkan peran penting dalam mengubah pertempuran mendukung presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Kala itu bos Wagner Prigozhin diketahui juga sedang berada di Suriah, dan laporan menunjukkan bahwa Wagner dan Jenderal Surovikin menggunakan perang saudara untuk keuntungan finansial.

Melansir laporan The New York Times yang mengutip pemberitaan media lokal Rusia, sebuah perusahaan yang terkait dengan Wagner disebut-sebut mendapatkan 25% bagian keuntungan dari produksi minyak dan gas Suriah di ladang yang direbut oleh tentara bayaran dari militan ISIS.

Selain itu Istri Jenderal Surovikin juga disebut memiliki bisnis pertambangan fosfat di Suriah, menurut penyelidikan oleh organisasi aktivis oposisi Aleksei Navalny yang saat ini mendekam di penjara.

Ketika Rusia meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Prigozhin dikabarkan mencari peran yang lebih besar untuk Jenderal Surovikin, khususnya setelah pasukan Rusia tidak mampu mencapai tujuan militer dalam waktu singkat seperti rencana awal.

Ketika Surovikin diangkat menjadi komandan pasukan di Ukraina, Prigozhin menyebut sang jenderal sebagai "komandan paling kompeten di Angkatan Darat Rusia," menurut kutipan pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia Live 24 saat itu.

Meskipun posisi Jenderal Surovikin bulan Januari dipindahkan untuk memimpin angkatan udara Rusia, dia dihormati secara luas karena mengawasi mundurnya Rusia dari kota Kherson di Ukraina selatan pada musim gugur yang lalu.

Dia digantikan oleh Jenderal Valery Gerasimov di Ukraina, yang dipandang hina oleh Prigozhin, termasuk lewat cacian di Telegram. Pemindahan posisi dari Ukraina menjadi pemimpin angkatan udara secara luas dilihat sebagai penurunan pangkat Jenderal Surovikin, dan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan perombakan itu akan membantu meningkatkan "efektivitas manajemen pasukan."

Selain memimpin pasukan Rusia di Suriah, Jenderal Surovikin berada di Chechnya pada awal 2000-an, menurut media lokal dan biografinya di situs web Kementerian Pertahanan Rusia. Human Rights Watch mengatakan pada tahun 2020 bahwa dia termasuk di antara para pemimpin militer yang mungkin memikul "tanggung jawab komando" atas pelanggaran hak asasi manusia di Suriah.

Dia berpartisipasi dalam kudeta tahun 1991 yang gagal melawan Mikhail Gorbachev dan menghabiskan setidaknya enam bulan di penjara setelah tentara di bawah komandonya membunuh tiga pengunjuk rasa, tetapi akhirnya dibebaskan tanpa pengadilan, menurut Jamestown Foundation, sebuah kelompok penelitian di Washington. Pada tahun 1995, kata kelompok itu, dia dihukum karena perdagangan senjata dan menerima hukuman percobaan, tetapi hukuman itu kemudian dibatalkan.

Dia ditempatkan dalam daftar sanksi Uni Eropa pada 23 Februari 2022, sehari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diusir Putin, Wagner Diduga Buat Pangkalan Militer di Belarus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular